Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tetap Tenang Saat Serangan Asma, Berikut Langkah-langkahnya

12 Agustus 2016   21:52 Diperbarui: 13 Agustus 2016   09:08 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spacer sebagai sambungan antara semprotan dengan penderita (dok.pri)

Spacer sebagai sambungan antara semprotan dengan penderita (dok.pri)
Spacer sebagai sambungan antara semprotan dengan penderita (dok.pri)
Bagaimana tindakan pencegahan serangan asma?

Seperti kita ketahui bahwa pencetus utama terjadinya asma adalah terpapar zat yang bersifat alergi (alergen). Alergen yang sering adalah debu, bulu binatang, serbuk sari bunga, kain kotor dan kadang makanan yang bersifat alergi. 

Selain itu pemicu lainnya adalah infeksi, misalnya sedang flu dan batuk sangat rentan terjadinya serangan asma. Zat iritan seperti asap rokok, asap pabrik, bau menyengat dan lainnya juga dapat memicu serangan asma. Dan satu hal yang penting bahwa faktor psikogenik ternyata dapat memacu asma seperti emosi meningkat, stres ataupun banyak pikiran. 

Jika kita mengenali faktor pencetus tersebut, maka untuk mencegah serangan asma adalah menghindari faktor pemicu tersebut.

Bagi penderita asma yang kambuhan, maka perlu pemberian obat semprot yang sifatnya pemeliharaan, misalnya obat semprot pelega nafas kerja panjang (long acting bronkodilator) dengan atau tanpa kombinas inhalasi kortikosteroid (antiradang). Kadan jika asmanya bersifat lebih berat, diberikan obat kortikosteroid dalam bentuk oral. Tentunya pemberian obat tersebut sudah menjadi ranah dan pertimbangan dokter. Tidak boleh memutuskan menggunakan obat sendiri. 

Semoga tulisan sederhana ini dapat membantu kita, baik penderita asma maupun orang di lingkungan sekitar sehingga dapat mencegah risiko yang lebih fatal akibat perburukan serangan asma tersebut. 

 

Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun