Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gotong Royong untuk Indonesia Sehat, Karena BPJS Kesehatan Adalah Kita

19 Juni 2016   20:36 Diperbarui: 19 Juni 2016   20:45 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limas JKN (Sumber: Tulisan dr. Tonang Dwi A, Sp. PK., Ph. D)

Selain dari peserta JKN, tenaga kesehatan juga seringkali memiliki keluhan terkait program tersebut. Dokter merasa beban pekerjaan meningkat seiring pasien yang meningkat baik rawat jalan maupun rawat inap. Dulu berangkat kerja pukul 07.00 WIB pagi dan pulang pukul 16.00 WIB masih dirasakan cukup untuk pelayanan, sekarang berangkat harus mulai pukul 06.00 WIB dan pulang hampir mendekati maghrib karena loading pasien yang meningkat. Pemeriksaan untuk mendiagnosa penyakit harus dilaksanakan secara bertahap, tidak bisa langsung dalam satu waktu juga menjadi permasalahan dokter sebagai tenaga medis. Tenaga paramedis seperti perawatpun juga merasa beban kerja meningkat. Asuhan keperawatanpun dituntut untuk ditingkatkan karena dalam BPJS Kesehatan tidak membedakan pelayanan antara pasien kelas 1 dengan pasien kelas 3.

Namun hal itu semua merupakan suatu kewajiban dan juga merupakan suatu prinsip gotong royong untuk pelayanan kepada pasien agar memberikan pelayan yang prima. Bagaimana agar permasalahan ini dapat dipecahkan. Itulah tugas pemerintah melalui program JKN untuk meningkatkan fasilitas dan tenaga kesehatan, baik dengan mendirikan fasilitas kesehatan yang baru ataupun memperbanyak tenaga kesehatan. Dan hal ini tidak bisa instan, perlu tenaga, usaha, waktu dan dana tentunya.

Dalam perjalanannya BPJS Kesehatan, walaupun terdapat kekurangan tapi tidak menutupi manfaat yang sangat berguna selama ini, tentunya karena prinsip gotong royong dari kita semua. Karena BPJS Kesehatan adalah kita.

Rasulullah SAW: Berbuatlah baik kepada orang lain

Ketika penulis mencontohkan Rasulullah SAW dalam tulisan ini, hal ini bukan tentang agama. Penulis mencontohkan karena Michael H. Hart yang notabenenya bukan seorang muslim meletakkan Nabi Muhammad SAW sebagai peringkat pertama dalam 100 tokoh yang dia rasa memiliki pengaruh paling besar dan paling kuat dalam sejarah manusia. Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai penyebar agama dan penguasa Arabia yang berpengaruh sampai sekarang, di atas Isaac Newton dan Yesus (Nabi Isa).

Rasulullah SAW telah memberikan contoh keteladanan secara langsung, salah satunya dengan cerita di awal tulisan tadi, beliau mencontohkan bahwa tentang berbuat baik kepada orang lain. Prinsip gotong royong BPJS Kesehatanyang sekarang ini kita laksanakan dalam memajukan kesehatan nasional merupakan salah satu contoh berbuat baik kepada orang lain.

Dalam contoh yang kecil, sifat berbuat baik akan memunculkan rasa kasih dan sayang yang selanjutnya akan membuat hati tenang dan damai. Dalam situasi seperti itu tubuh akan memproduksi sel pembunuh alami yang akan melindungi tubuh dari infeksi. Nah, bagaimana jika sifat baik ini kita kembangkan dalam skala besar, tentunya dampaknya terhadap kesehatan secara umum akan jauh lebih baik.

Jaminan Kesehatan Nasional dan BPJS Kesehatan telah berjalan dua tahun lebih. Manfaat yang diterima masyarakat peserta BPJS terus mengalami peningkatan. Prinsip gotong rorong dan saling tolong menolong yang sempat memudar, kini seperti bangkit kembali. Yang sehat membantu yang sakit. Iuran yang dikumpulkan secara bersama-sama dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk kesehatan masyarakat. 

Sebagai penutup tulisan ini, tentunya jika kita berfikir jernih pastilah pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan derajat kesehatan kita. Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. UUD 1945 mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang miskin dan tidak mampu, adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah.

Sekarang tinggal caranya saja lagi agar amanat undang-undang tersebut dapat dilaksanakan sebaik mungkin dengan meminimalisir kekurangan yang ada. Dan kita sebagai warga negara yang baik tentunya harus ikut mendukung dan mendorong, salah satunya dengan prinsi gotong royong.

Bergotong Royong, Masyarakat Sehat, Negara Hebat. Jayalah Indonesia.

Salam sehat,





dr. Meldy Muzada Elfa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun