Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Hari Hemofilia Sedunia, “Dokter, Hentikan Perdarahanku”

17 April 2016   12:14 Diperbarui: 14 Juni 2017   11:08 6494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Selamat Hari Hemofilia Sedunia 2016 (wfh.org)"][/caption]Bagaimana perasaanmu ketika keran air rusak? Padahal airnya terus mengalir. Sedikit panik dan berusaha mencari sumbat untuk menghentikan aliran air tersebut kemudian langsung menghubungi tukang air. Bagaimana kalau kejadian tersebut pada tubuh manusia? Pada seseorang yang mengalami luka namun darahnya tidak kunjung berhenti mengalir.

Ketika acara sunatan massal tau mau cabut gigi, salah satu pertanyaan yang penting disampaikan adalah “Saat Anda luka, apakah darahnya cepat berhenti?” “Pernahkah mengalami perdarahan yang lambat berhenti?” Kenapa penting menanyakan hal tersebut? Pada manusia yang normal, ketika terjadi perdarahan (kebocoran pembuluh darah) maka tubuh melakukan reaksi menghentikan perdarahan tersebut yang disebut dengan hemostasis. Proses tersebut berlangsung cepat namun tetap tergantung pada luas luka, kedalaman luka dan pembuluh darah yang bocor.

Ketika terjadi perdarahan pada pasien hemofilia, tanpa adanya penanganan yang cepat dan tepat akan menyebabkan bahaya bagi penderitanya. Darah yang terus mengalir tanpa bisa dihentikan akan menyebabkan perdarahan akut yang selanjutnya mengganggu hemodinamik (kestabilan peredaran darah). Jika perdarahan tersebut terjadi di ruang tertutup seperti sendi, akan menyebabkan kecacatan sendi yang harus ditanggung dia seumur hidup. Sehingga di hari hemofilia sedunia, penulis mencoba mengajak pembaca untuk lebih mengetahui tentang hemofilia, kenapa terus berdarah, dan bagaimana menghentikannya dengan ulasan yang ringan dan mudah dipahami. Semoga dengan tulisan ini kita lebih tahu dan menghargai saudara kita penderita hemofilia.

Bagaimana Perdarahan Bisa Berhenti?

Ketika terjadi kebocoran/trauma pembuluh darah, tubuh melakukan suatu respons cepat untuk menghentikan perdarahan yang disebut dengan hemostasis. Dalam ilmu kedokteran, komponen yang penting untuk proses menghentikan perdarahan tersebut adalah pembuluh darahnya sendiri, trombosit, dan faktor pembekuan darah. Sebenarnya ada 2 komponen lagi, yaitu pencegah pembekuan darah dan fibrinolisis, namun dalam ulasan kali ini tidak penulis bahas.

Saat terjadi perdarahan, respons pertama proses menghentikan perdarahan adalahkontraksi (mengecilkan) pembuluh darah yang bocor tersebut. Logikanya adalah seperti kita mengecilkan aliran air yang deras menggunakan keran, maka mengecilkan pembuluh darah adalah usaha pertama tubuh supaya darah yang keluar menjadi lebih sedikit. Ketika aliran darah menjadi lebih lambat, saat itulah trombosit saling menempel untuk membentuk sumbat trombosit yang disebut juga dengan agregasi trombosit. Sampai di sini, proses menghentikan perdarahannya disebut dengan hemostasis primer. Karena proses ini adalah proses pertama kali sebelum proses selanjutnya.

[caption caption="Proses penghentian perdarahan primer dengan kontraksi pembuluh darah dilanjutkan sumbat trombosit (slideplayer.com/slide/5686548/)"]

[/caption]Sumbat trombosit pada hemostasis primer sangat rapuh dan rentah pecah jika terjadi gerakan atau tekanan sedikit saja, sehingga sesaat setelah itu dilanjutkan dengan hemostasis sekunder atau proses menghentikan perdarahan tahap 2.

Dalam bahasa sederhana, hemostasis sekunder akan membentuk suatufibrin yang menggantikan sumbat trombosit. Sumbat trombosit yang bersifat rapuh digantikan fibrin yang bersifat kuat sampai nanti terbentuk hemostasis tersier (ketiga), yaitu menutupnya luka oleh epitel secara utuh. Sumbatan oleh fibrin ini disebut dengan sumbat hemostasis.

Namun, proses terbentuknya fibrin tersebut melalui proses yang cukup rumit melalui faktor pembekuan darah yang disebut dengan kaskade koagulasi. Untuk lebih jelaskan bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

[caption caption="Fibrin yang menggantikan sumbat trombosit sehingga sumbatan menjadi lebih kuat dan stabil (slideplayer.com/slide/5686548/)"]

[/caption]

[caption caption="Proses kaskade koagulasi yang melibatkan banyak faktor dengan tujuan akhir membentuk Fibrin yang stabil (coagadex.com)"]

[/caption]Dari proses-proses yang penulis jabarkan secara singkat dan sederhana tadilah maka perdarahan bisa berhenti, dan ini terjadi pada individu yang normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun