Kasus lain yang sering terjadi adalah pada pasien kencing manis yang mengkonsumsi obat diabetes yang mempunyai efek menurunkan gula darah secara cepat atau penggunaan insulin. Seyogyanya pasien kencing manis yang menggunakan insulin ataupun obat-obatan yang menurunkan gula darah, dia harus tetap makan sesuai dengan kalori yang dianjurkan. Ketika dia tidak makan namun tetap menggunakan terapi, maka risiko hipoglikemia menjadi tinggi.
Hipoksia atau kekurangan oksigen juga sering menyebabkan pingsan. Kekurangan oksigen dapat dikarenakan faktor internal (dalam tubuh) atau faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal yang menyebabkan seseorang menjadi kekurangan oksigen misalnya pada kasus anemia berat (penurunan kadar hemoglobin kurang dari 8 mg/dL), keracunan, tercekik, tersedak atau pada perdarahan akut. Sedangkan pada faktor eksternal disebabkan karena kadar oksigen yang rendah pada kasus diketinggian, pada ruangan tertutup dengan banyak orang atau polusi udara pada kasus kebakaran.
Penutup
Dalam kasus yang ringan dan sederhana, membaringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi merupakan salah satu cara cepat untuk mengembalikan kesadaran. Pada orang muda yang tidak memiliki masalah terutama gangguan jantung dan darah, biasanya kasus pingsan tidak serius dan jarang dilakukan pemeriksaan diagnostic maupun pengobatan yang lebih lanjut.
Sedangkan pada usia dewasa tua dan geriatri (diatas 60 tahun), pingsan sering dihubungkan dengan terhambatnya kemampuan jantung dan pembuluh darah dalam menyesuaikan fungsinya terhadap tekanan darah. Sangat disarankan sekali pada usia ini jika terjadi pingsan, maka dianjurkan untuk skrining lebih lanjut.
Pesan utama dari tulisan ini bahwa saat terjadi pingsan kita tidak bisa menebak sama sekali bahwa hal ini bersifat biasa atau justru berbahaya, sehingga tindakan pertama yang tepat harus dilakukan secepat mungkin. Bagi masyarakat umum, selain tindakan yang dituliskan di atas tadi, membawa pasien ke fasilitas kesehatan secapatnya harus segera dilakukan.
Ada beberapa kasus lain yang dapat menyebabkan pingsan, bahkan batuk yang keras dan berkali-kali dapat menyebabkan pingsan. Namun paling tidak dari tulisan ini masyarakat sedikit tercerahkan dengan penyebab pingsan secara umum dan yang sering dialami. Semoga bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI