Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mari Bijak Mengonsumsi Vitamin B Kompleks

31 Maret 2016   17:34 Diperbarui: 4 April 2017   18:29 36189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Neuropati Pada Penyakit Ginjal Kronik – Pada penyakit ginjal kronik (PGK) kadang terjadi komplikasi neuropati (gangguan saraf seperti kesemutan dan nyeri). Hal tersebut disebabkantoksin (racun) homosistein dan sianida yang selain itu juga menyebabkan komplikasi jantung pembuluh darah dan otak. Kesemutan pada pasien PGK disebut dengan neuropati uremikum karena peningkatan homosistein. Pemberian metikobal (bentuk aktif vitamin B12) dan asam folat (vitamin B9) terbukti secara klinis dalam detoksifikasi (pengeluaran racun) sianida dan homosistein sekaligus memperbaiki komplikasi neuropati.

Neuropati  Pada Kencing Manis – Kencing manis atau diabetes mellitus sering disebut dengan ibunya segala penyakit (baca: Obrolan Warung Seputar Diabetes, Ibu Segala Penyakit). Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah neuropati yang disebut dengan neuropati diabetika dimana dasar proses patologis yang tejadi adalah kerusakan saraf akibat reaksi-reaksi yang terjadi dalam kondisi hiperglikemia (kelebihan gula darah). 

Pada kasus ini juga terjadi peningkatan homosistein yang berperan dalam pembentukanreactive oxygen species (ROS) yang mengakibatkan kerusakan sel saraf dan penyakit kardiovaskuler (jantung pembuluh darah). Metikobal berperan untuk menurunkan kadar homosistein dalam tubuh. Sianokobalamin adalah bentuk tersering yang dijumpai pada suplemen makanan karena mempunyai struktur paling stabil. Dalam tubuh, sianokobalamin akan diubah menjadi salah satu bentuk kobalamin aktif yaitu metilkobal.  Sehingga pada kasus ini sangat baik diberika vitamin B12 ataupun metikobalamin.

Fatigue (Kelelahan) – Dalam bidang ilmu penyakit dalam, kelelahan pada seseorang bisa diakibatkan karena aktivitas berlebihan sehingga terjadi peningkatan laktat pada otot, terganggunya metabolism karbohidrat menjadi energi, dan hipoksia otot (otot kekurangan oksigen). Pada kasus ini maka yang bagus adalah diberikan kombinasi vitamin B1, B6 dan B12 yang berfungsi sebagai koenzim yang memungkinkan transformasi kimia makronutrien dalam metabolisme tubuh, serta secara resmi diindikasikan sebagai neurotropik. 

Vitamin B1 bermanfaat memperbaiki metabolisme karbohidrat dan mengurangi penumpukan asam laktat, vitamin B6 berperan metabolisme protein, dimana koenzim vitamin B6 diperlukan untuk membantu pelepasan glikogen dari hati dan otot yang dapat berfungsi sebagai sumber energi, dan vitamin B12 membantu pembentukan sel darah merah  dan memperbaiki sel saraf. Kombinasi ketiganya menyebabkan perbaikan pada kelelahan.

Apakah Harus Selalu Minum Obat

Harus perlu diingat, manusia dalam keadaaan sehat dan makan yang cukup tidak memerlukan tambahan vitamin B kompleks melalui suplemen. Vitamin tersebut akan cukup dipenuhi dari makanan yang dikonsumsi asalkan telah memenuhi kaidah kecukupan gizi di mana makanan tersebut sudah terdapat karbohidrat (nasi, jangung, gandum), protein (daging ayam, sapi, telur, kacang-kacangan), lemak, vitamin dan serat (sayuran dan buah).

Sehingga tidak penulis anjurkan memberikan vitamin B baik tersendiri ataupun dalam kombinasi (kompleks) jika tidak ada indikasi penyakit ataupun tanda-tanda kekurangan vitamin tersebut. Kadang pasien mengaku lelah, namun jika menurut penilaian dokter hal tersebut dikarenakan karena psikosomatik atau hanya kurang istirahatn, tidak perlu diberikan suplemen vitamin B. Cukup disarankan untuk istrihat yang cukup saja.

Pesan kepada sejawat, kita memberikan terapi ataupun suplemen kepada pasien karena terdapat indikasi, bukan karena mengabulkan permintaan pasien. Kadang memberikan edukasi selama di poliklinik perlu adanya walaupun terdapat keterbatasan waktu. Semoga tulisan sederhana ini dapat membantu rekan sejawat dan pasien untuk lebih mengetahui bagaimana vitamin B bekerja.

Salam sehat,

dr. Meldy Muzada Elfa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun