Kenapa bisa terjadi?
Jika proses bernapas dan menelan makanan berlangsung dengan normal, sangat jarang terjadi tersedak karena epiglotis dapat bekerja dengan baik. Kasus tersedak dapat terjadi jika ada sesuatu yang di luar kebiasaan.
Dalam kasus ini, tersedak terjadi pada saat lomba makan ayam goreng tercepat. Dalam keadaan ini seseorang akan melakukan tindakan memasukkan makanan dengan cepat bahkan tanpa jeda, sehingga tidak memberi kesempatan kepada epiglotis untuk membuka agar terjadi proses pernapasan normal seperti biasa. Pada saat makanan di rongga mulut penuh dan makin dijejali kemudian dipaksa untuk menelan, pada satu ketika epiglotis dapat membuka karena ada refleks untuk bernapas yang dimungkinkan karena otak sudah memerintahkan untuk mengambil udara dari luar menuju paru. Saat epiglotis membuka dan banyak makanan yang dijejali, akan terjadi salah masuk menuju saluran napas (tenggorokan) sehingga terjadilah tersedak.
Sebenarnya tubuh memiliki reaksi pertahanan/perlindungan untuk mencegah terjadinya hal yang berbahaya pada saat tersedak tersebut. Salah satu reaksi tubuh pertama ketika tersedak adalah batuk. Jika makanan yang menyumbat di epiglotis atau menyumbat di tenggorokan tersebut kecil, dengan batuk beberapa kali makanan tersebut akan keluar dengan dorongan udara dari batuk tersebut.
Namun, apa yang terjadi jika makanan tersebut besar? Atau makanan tersebut memiliki duri atau tulang yang menyebabkan tidak bisa bergerak walaupun sudah batuk berkali-kali? Nah, inilah yang kemungkinan terjadi pada peserta lomba tersebut. Kemungkinan besar sayap ayam yang bertulang tersebut telah menyebabkan sumbatan yang tidak bisa bergerak sehingga batuk pun tidak menolong peserta tersebut.
Apa saja yang dapat menyebabkan tersedak:
- makan sambil bicara
- makan tergesa-gesa
- terkejut saat makan
- Tumor di rongga mulut/saluran napas/saluran makanan
Bolehkah Minum?
Adalah naluri manusia (manusiawi) jika terjadi gangguan di tenggorokan, hal yang akan dilakukan adalah minum. Begitu pun dengan kasus tersedak ini jika terjadi, korban akan mencari pertolongan dengan minum banyak air. Jika tersedaknya ringan, biasanya korban masih sadar dan batuk-batuk sambil mencari air untuk minum. Tapi jika tersedak berat dan total menutup jalan napas, dalam hitungan detik korban menjadi jatuh tidak sadarkan diri.Â
Hal terjadi kejadian demikian dan kita sebagai orang terdekat yang melihat dan kita sudah memastikan bahwa korban sedang tersedak, tindakan yang pertama dilakukan bukan memberikan air minum. Kenapa? Jika kita beri minum pada saat kondisi tersebut, air yang diminum bukannya masuk kerongkongan, tapi malah masuk tenggorokan yang akhirnya justru memperberat kondisi korban. Minuman yang masuk tenggorokan akan masuk ke paru, menyebabkan aspirasi pneumonia dan memperberat kondisi gawat napas pada pasien yang tersedak.
[caption caption="Aspirasi Pneumonia di mana aia masuk ke paru (Sumber: www.terapisehat.com)"]
Jika terjadi kasus tersedak pada orang di sekitar ita, kita harus sigap memberikan pertolongan. Karena jika telat memberikan pertolongan, nyawa taruhannya. Sebelum melakukan pertolongan, pastikan dulu bahwa itu adalah kasus tersedak.