Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memangnya Kolesterol Penyebab Badan Sakit?

17 Februari 2016   08:54 Diperbarui: 17 Februari 2016   14:33 5171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi Kolesterol (Sumber: pedulisehat.info)"][/caption]“Dok, periksain kolesterolnya dong, mungkin tinggi. Tengkuk terasa tegang dan badan pegel-pegel”. Sejawat tentunya sering mengalami pernyataan tersebut dari pasien yang sedang berkonsultasi. Dengan tujuan mulia mengabulkan keinginan pasien dan tentunya malas berdebat karena memerlukan waktu diskusi yang lama, seringkali kita meng-iya-kan dan selanjutnya mengambil form cek laboratorium untuk memeriksakan kolesterol pasien tersebut.

Pokok pembahasan dari tulisan ini, apakah benar kolesterol itu menyebabkan tengkuk tegang dan badan pegel? Pembahasan ini menarik karena anggapan tersebut telah menjadi kepercayaan luas di masyarakat dan diyakini kebenarannya. Dan kenyataannya, ketika diperiksa, hasil laboratoriumnya menunjukkan peningkatan kolesterol yang akhirnya menguatkan keyakinan masyarakat bahwa memang nyeri, pegal atau tegang di badan karena kolesterol yang tinggi. Benarkah? Mari kita baca terus tulisan ini.

Apakah Kolesterol Itu?

Kolesterol merupakan bagian dari lipid. Di dalam darah ditemukan 3 jenis lipid yaitu kolesterol, trigliserid dan fosfolipid. Banyak anggapan bahwa kolesterol adalah sesuatu yang buruk. Kenyataan setiap sel tubuh kita memerlukan kolesterol. Kolesterol diperlukan untuk pembentukan membran sel tubuh, selubung saraf dan produksi hormon tertentu. Di samping itu, kolesterol juga membantu proses pencernaan. Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat antara lain trigliserid, low-density lipoprotein (LDL) kolesterol atau kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) kolesterol atau kolesterol baik.

Kolesterol tidak semuanya buruk karena kolesterol sebagai lemak esensial memberikan penunjang kepada membran sel tubuh. Beberapa kolesterol didapat dari makanan dan beberapa dibuat oleh hati. Karena kolesterol tidak dapat larut dalam darah, sehingga perlu protein pembawa yang mampu membawa kemanapun mereka pergi. Protein pembawa ini disebut lipoprotein, LDL dan HDL adalah salah satu anggota keluarga lipoprotein.

Low-density lipoprotein (LDL) kolesterol atau kolesterol jahat

Pada dasarnya, kolesterol LDL tidaklah buruk, hanya saja, substansi kimianya yang membuatnya berbahaya bagi tubuh kerana akan menyumpat pembuluh nadi di jantung dan otak. Kolesterol LDL dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan plak di dalam pembuluh darah dan kakunya pembuluh darah. Kenapa kolesterol LDL bisa menyebabkan plak? Begini ceritanya

  1. Kolesterol LDL yang beredar melalui aliran darah cenderung menumpuk di dinding arteri. Proses ini dimulai sejak masa anak-anak atau remaja.
  2. Sel darah putih menelan dan mencoba untuk mencerna LDL, namun dalam upaya untuk melindungi pembuluh darah. Dalam proses ini, sel-sel darah putih mengkonversi LDL menjadi bentuk beracun (teroksidasi).
  3. Sel darah putih dan sel-sel lainnya bermigrasi ke daerah tersebut, menciptakan peradangan tingkat rendah yang stabil dalam dinding arteri.
  4. Seiring waktu, semakin banyak kolesterol LDL mengumpul di daerah tersebut. Proses yang sedang berlangsung menciptakan benjolan pada dinding arteri yang disebut plak. Plak ini terbuat dari kolesterol, sel, dan substansi lainnya.
  5. Proses ini cenderung terjadi terus menerus, sehingga menyebabkan plak terus membesar dan perlahan-lahan memblokir pembuluh nadi.

 [caption caption="Ilustrasi terjadinya plak (sumber: ATP III Guidelines At-A-Glance Quick Desk Reference/www.nhlbi.nih.gov)"]

[/caption] High-density lipoprotein (HDL) kolesterol atau kolesterol jahat

Kolestrol HDL disebut lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Lipoprotein berkepadatan tinggi ini berperan sebagai pembersih lemak di dalam aliran darah dan kunci pengangkutan kolesterol LDL dan berguna untuk membantu mencegah timbulnya penyakit jantung.

Dewasa ini telah diketahui bahwa seorang penderita dengan kadar kolesterol darah yang tinggi, tidak akan jatuh lagi ke dalam risiko yang dapat membahayakan keselamatan hidupnya, terlebih bila memiliki HDL yang tinggi.

Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada laki-laki, steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL, sedangkan hormon estrogen perempuan menaikkan HDL.

[caption caption="Ilustrasi HDL dan LDL (sumber: penampilanitupenting.com)"]

[/caption]Trigliserid

Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida merupakan lemak-lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan gula dan lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja. Tidak diragukan lagi bahwa penambahan trigliserida meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung dan stroke. Terbukti bahwa orang-orang yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung untuk mendapatkan tambahan-tambahan dalam tekanan darah dan resiko tambahan untuk mengembangkan penyakit diabetes.

Jadi Benarkah Menyebabkan Nyeri?

Diliat dari penjelasan di atas, jelas sekali bahwa gangguan kolesterol (baca: dislipidemia) tidak ada hubungannya dengan nyeri. Nyeri terjadi ketika ada peradangan dan gangguan pada persarafan. Sedangkan dislipidemia sendiri menyebabkan gangguan pada pembuluh darah yang notabenenya tidak berhubungan langsung dengan persarafan.

Kolesterol LDL dapat mengendap pada dinding pembuluh nadi, maka aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Jadi kolesterol LDL tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan dan kaku pembuluh nadi, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke, baik kecil dan besar, dan serangan jantung. Namun harus diingat, selama belum menyumbat total pembuluh nadi, jarang sekali menimbulkan kegawatan yang berarti.

Ingat, proses terjadinya gangguan pada pembuluh darah akibat kolesterol merupakan proses yang lama (kronik), bukan proses yang tiba-tiba ketika kolesterol tinggi langsung membahayakan jiwa. Begitu pula bahwa peningkatan kolesterol tindak menyebabkan nyeri pada badan.

LDL kolesterol dan trigliserid yang tinggi sering kali terjadi berbarengan dengan penyakit degenaratif pada seseorang yaitu darah tinggi dan kencing manis, sehingga kadang gejala seperti kesemutan, tidak enak badan ataupun tengkuk terasa tegang mungkin gejala tumpang tindih, jadi tidak bisa spesifik tidakan hal tersebut karena gangguan kolesterol. Jadi jika terdapat keluhan seperti sering kesemutan di tangan dan kaki, badan pegel-pegel, leher terasa tegang/kaku dan perasaan tidak lainnya, bisa dikatakan itu adalah gejala umum pada seseorang dengan penyakit darah tinggi, kencing manis dan mungkin saja disertai peningkatan kolesterol, dapat dikatakan itu bukan gejala sepsifik dengan bias yang cukup tinggi.

Namun ada hal yang menarik, penderita kolesterol tinggi menahun kadang juga menderita xanthelasma (endapan kolesterol berbentuk noda kuning muda di tengah atau di ujung kelopak mata) dan xanthoma (benjolan padat pada tendo siku, tumit, atau lutut), walaupun hal tersebut tidak spesifik, tapi bisa menjadi perhatian kita sebagai medis.

[caption caption="Terjadinya Xanthelasma akibat kolesterol tinggi menahun (sumber: www.pucukubi.com)"]

[/caption]Sebenarnya sangat banyak yang dibahas ketika berbicara tentang kolesterol, dari jenis gangguannya, kadar normal kolesterol, segi metabolisme dan pengobatan. Tulisan ini hanyalah sebuah jawaban menggelitik ketika banyak pasien bertanya bahwa sakitnya badan atau tengkuk terasa kaku karena kolesterol yang tinggi. Sedikit tulisan ini semoga membantu mencerdaskan masyarakat dan lebih perhatian dengan kesehatan masing-masing. Semoga.

 

Salam sehat, 

dr. Meldy Muzada Elfa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun