[caption caption="Ilustrasi HDL dan LDL (sumber: penampilanitupenting.com)"]
Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida merupakan lemak-lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan gula dan lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja. Tidak diragukan lagi bahwa penambahan trigliserida meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung dan stroke. Terbukti bahwa orang-orang yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung untuk mendapatkan tambahan-tambahan dalam tekanan darah dan resiko tambahan untuk mengembangkan penyakit diabetes.
Jadi Benarkah Menyebabkan Nyeri?
Diliat dari penjelasan di atas, jelas sekali bahwa gangguan kolesterol (baca: dislipidemia) tidak ada hubungannya dengan nyeri. Nyeri terjadi ketika ada peradangan dan gangguan pada persarafan. Sedangkan dislipidemia sendiri menyebabkan gangguan pada pembuluh darah yang notabenenya tidak berhubungan langsung dengan persarafan.
Kolesterol LDL dapat mengendap pada dinding pembuluh nadi, maka aliran darah di jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Jadi kolesterol LDL tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan dan kaku pembuluh nadi, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke, baik kecil dan besar, dan serangan jantung. Namun harus diingat, selama belum menyumbat total pembuluh nadi, jarang sekali menimbulkan kegawatan yang berarti.
Ingat, proses terjadinya gangguan pada pembuluh darah akibat kolesterol merupakan proses yang lama (kronik), bukan proses yang tiba-tiba ketika kolesterol tinggi langsung membahayakan jiwa. Begitu pula bahwa peningkatan kolesterol tindak menyebabkan nyeri pada badan.
LDL kolesterol dan trigliserid yang tinggi sering kali terjadi berbarengan dengan penyakit degenaratif pada seseorang yaitu darah tinggi dan kencing manis, sehingga kadang gejala seperti kesemutan, tidak enak badan ataupun tengkuk terasa tegang mungkin gejala tumpang tindih, jadi tidak bisa spesifik tidakan hal tersebut karena gangguan kolesterol. Jadi jika terdapat keluhan seperti sering kesemutan di tangan dan kaki, badan pegel-pegel, leher terasa tegang/kaku dan perasaan tidak lainnya, bisa dikatakan itu adalah gejala umum pada seseorang dengan penyakit darah tinggi, kencing manis dan mungkin saja disertai peningkatan kolesterol, dapat dikatakan itu bukan gejala sepsifik dengan bias yang cukup tinggi.
Namun ada hal yang menarik, penderita kolesterol tinggi menahun kadang juga menderita xanthelasma (endapan kolesterol berbentuk noda kuning muda di tengah atau di ujung kelopak mata) dan xanthoma (benjolan padat pada tendo siku, tumit, atau lutut), walaupun hal tersebut tidak spesifik, tapi bisa menjadi perhatian kita sebagai medis.
[caption caption="Terjadinya Xanthelasma akibat kolesterol tinggi menahun (sumber: www.pucukubi.com)"]
Â
Salam sehat,Â