Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Obrolan Warung Seputar Diabetes, Ibu Segala Penyakit

18 Oktober 2015   14:57 Diperbarui: 26 Maret 2024   11:55 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: medprodisposal.com

Kalau kita berbicara tentang masalah Diabetes Melitus (Baca: Diabetes) atau gula darah tinggi atau secara luas dikenal dengan penyakit kencing manis, tentunya sudah ratusan artikel yang mengupas diabetes dan berbagai seminar maupun simposium yang membahas masalah ini.

Terus? Jika memang kenyataan begitu, kenapa penulis masih mau saja membahas penyakit ini? Bukannya banyak rujukan yang bisa dibaca oleh masyarakat awam sebagai panduan mereka mengenal lebih dekat tentang diabetes? Atau penulis kurang kerjaan sehingga mencoba kembali menuliskan materi ini?

Tunggu dulu... Kenapa penulis tertarik mengupas masalah ini? Seperti judul yang tertulis di atas, bahwa diabetes adalah ibu segala penyakit. Jadi, mari kita bahas kenapa hal ini bisa terjadi. Coba kita merenung sebentar, tadi dibahas bahwa banyak artikel yang sudah mengupas masalah diabetes, banyak seminar awam maupun ilmiah yang membahas penyakit ini, tapi apa yang berkembang di masyarakat?

Masya Allah… Menurut WHO pada tahun 1995, Indonesia adalah pengidap diabetes urutan 7 terbanyak di dunia dengan angka 4,5 juta orang. Dan sedihnya lagi, perkiraan tahun 2025, Indonesia naik peringkat ke urutan 5 dengan perkiraan penderita 12,4 juta.

Di antara penyakit degeneratif (penyakit karena pola hidup, pertambahan usia dan lingkungan), diabetes adalah salah satu di antara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang.

Para pakar diabetes di Indonesia yang tergabung dalam Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) yang mengeluarkan standar pengelolaan diabetes melitus di Indonesia dalam bentuk konsensus tahun 1993 bahkan sudah 3 kali melakukan revisi mulai tahun 1998, 2002 dan terakhir 2015. Coba Anda bayangkan, para ahli pun perlu menyempurnakan kesimpulan mereka demi peningkatan kualitas hidup penderita diabetes.

Jadi, tidak salahnya penulispun mencoba sedikit memberikan sumbangsih tulisan yang mungkin sedikit membantu pemahaman masyarakat awan tentang bagaimana diabetes tersebut. Yang penulis ketahui bahwa ilmu itu terus berkembang, dan belajar ilmu kedokteran adalah long life study.

Obrolan warung? Maksudnya bagaimana? Menggelitik sekali membaca judul tersebut, tapi jika kita mendalami maknanya, bahwa banyak diskusi tentang penyakit ini di masyarakat. Warung hanya sebuah kata kiasan yang menggambarkan tempat umum berkumpul dimana sering terjadi perdebatan, bahkan cenderung debat kusir tanpa wasit, seperti di pasar, terminal, parkir, ruang tunggu dan tentunya warung sendiri. Yuk, kita bahas sama-sama tentang obrolan atau perdebatan tersebut secara lebih ilmiah.. Siap Gan?

Obrolan 1

“Ente itu jenis kencing manisnya yang kering atau yang basah Gan? Hati-hati Gan, kalo yang basah, ntar kalo luka gak bakal sembuh-sembuh”

Ilmiah 1

Percayalah, tidak ada jenis kencing manis yang basah atau yang kering. Berdasarkan konsensus ahli diabetes di Indonesia, kencing manis itu terbagi menjadi 4, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes tipe lain dan diabetes pada kehamilan.

Pengidap diabetes memiliki risiko tinggi komplikasi kronik kaki diabetik, yaitu suatu luka kaki akibat gangguan pembuluh darah atau saraf yang menyebabkan luka tidak menyembuh. Luka yang tidak sembuh-sembuh akan cenderung terinfeksi yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan sistemik, yaitu penyebaran bakteri ke seluruh tubuh. Apa yang terjadi? Ibu jari bisa menghitam dan harus dipotong, atau infeksi darah yang menyebabkan kematian. Ngeri kan?

Jadi, jika Anda pengidap diabetes, jangan memperdebatkan kering atau basah. Semuanya berisiko mendapat komplikasi luka kaki diabetik.

Obrolan 2

Iklan Klinik Tang Fing Fong: “Anda pengidap kencing manis? Datanglah ke klinik kami, dalam 3 sampai 5 kali pengobatan dijamin Anda sembuh total, kecing manis ada lenyap”

Ilmiah 2

Diabetes adalah penyakit metabolik yang merupakan penyakit degeneratif. Penyakit diabetes adalah peningkatan gula di dalam darah karena kelainan pengeluaran hormon insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya. Intinya apa? Intinya adalah diabetes ‘tidak bisa disembuhkan’, tapi ‘bisa dikendalikan’.

Bagaimana maksud terkendali?

Ada kriteria laboratorium untuk menilai seseorang mengidap diabetes yang terkendali yaitu dengan pemeriksaan gula darah sewaktu atau puasa, pemeriksaan gula darah yang terglikosilasi dengan hemoglobin. Namun kesimpulan itu harus diambil oleh seorang dokter.

Cara mengendalikan?

Terapi diabetes tidak hanya obat-obatan sesuai petunjuk, tetapi juga gaya hidup sehat, olah raga teratur dan diet sesuai kebutuhan. Semuanya itu akan bisa tercapai jika terjadi kerja sama antara dokter, perawat, ahli gizi, apoteker dan pasien sendiri.

Kesimpulannya, tidak ada pengobatan yang hanya mengandalkan obat/ramu-ramuan dan diabetes Anda akan sembuh bahkan lenyap. Yang ada, Anda datang 3 sampai 5 kali ke pengobatan tersebut, uang Anda yang akan cepat lenyap.

Obrolan 3

“Bro, badan lu gendut amat kayak karung goni. Hati-hati lho, ntar lu bakal kena diabetes”

Ilmiah 3

Yup, setuju banget. Obesitas dan overweight adalah salah satu penyebab terjadinya diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 ditandai dengan gangguan pengeluaran insulin ataupun gangguan kinerja insulin (resistensi insulin) pada organ target terutama hati dan otot.

Awalnya, bisa saja orang obesitas sudah terjadi resistensi insulin, tapi pankreas masih bisa mengkompensasi dengan bekerja keras meningkatkan pengeluaran insulin. Tapi gara-gara kerja keras terus, si pankreas akhirnya capek, produksi insulin turun, akhirnya mulailah gula darah naik dan terjadi diabetes.

Gimana solusinya, pertahankan berat badan ideal Anda sesuai berat badan. Penulis sedikit kasih bocoran, indeks massa tubuh ideal yang direkomendasikan adalah 18,5-22,9. Gimana cara ngitungnya? Kalau tinggi saya 165 cm, berapa berat yang ideal? Hmm… Silakan ajukan pertanyaan itu ke dokter Anda, ke ahli gizi terdekat, atau silakah diskusi dengan saya hehe..

Obrolan 4

“Eh Jeng, kemarin Eike disuruh dokter pake suntik insulin, katanya gula darah Eike gak bisa dikontrol lagi dengan obat-obatan minum”

“Terus, gimana jeng? Mau pake suntik insulin?”

“Ya gak lah, Eike takut ntar ketergantungan insulin”

Ilmiah 4

Sejak kita lahir di dunia ini, sejak itulah kita sudah ketergantungan insulin. Terus, kenapa takut pakai insulin? Saya, Anda, Mereka… semuanya ketergantungan insulin.

Hanya saja bedanya, orang yang masih normal, organ pankreas yang menghasilkan insulin dari dalam masih bisa mengimbangi kebutuhan insulin yang diperlukan tubuh untuk memasukkan glukosa (gula sederhana) ke dalam sel untuk proses metabolisme.

Pada individu yang menderita diabetes, apalagi sudah lama dan tidak optimal dengan obat-obatan, itu adalah pertanda bahwa pankreas sudah lelah dan tidak mampu menghasilkan insulin secara optimal, sehingga perlu bantuan insulin dari luar. Apa jenis insulin yang diberikan? Konsultasilah dengan dokter tercinta Anda.

Obrolan 5

Saat Anda didiagnosa diabetes, sesungguhnya Anda telah menderita diabetes sejak 5-10 tahun yang lalu.

Ilmiah 5

Kultur masyarakat Indonesia adalah berobat ketika terjadi sesuatu yang tidak beres di tubuh. Sangat jarang yang membudayakan check up kesehatan rutin.

Diabetes memiliki suatu gejala yang khas, sering disebut dengan gejala klasik yaitu: sering kencing, sering haus, sering lapar dan penurunan berat badan tanpa tahu penyebab yang jelas.

Sedangkan gejala tidak khas adalah lemas, kesemutan, luka tidak sembuh-sembuh, gatal, disfungsi ereksi, atau mata kabur.

Jika Anda berobat ketika muncul gejala tersebut, percayalah Anda telah menderita diabetes sejak 5 tahun yang lalu. Bahkan jika baru terdiagnosa dengan ada tanda-tanda komplikasi diabetes seperti kesemutan, mata kabur atau luka kaki yang tidak sembuh-sembuh, Anda telah menderita diabetes sejak 10 tahun yang lalu.

Obrolan 6

“Bos… Gue kena diabetes nih kata dokter…”

“Wah, makan nasi jangan banyak-banyak lagi ya… Jangan makan apel, semangka, pisang, jeruk, mangga.. pokoknya seluruh buah-buahan deh.. Gue turut berduka cita ya”

Ilmiah 6

Ketika Anda didiagnosa diabetes, jangan bersedih. Dunia belum berakhir. Dengan diabetes bukan berarti Anda kehilangan hak menikmati makanan, tetapi anggaplah tuhan sudah mulai mengatur gaya makan Anda.

Dokter yang mendiagnosa Anda diabetes, tentu dia akan bertanggung jawab dengan keputusannya tersebut. Maka dengan sigap dia akan segera menghitung keperluan kalori Anda dan segera mengkonsultasikan dengan ahli gizi bagaimana jenis makanan, takaran/porsi, dan waktu makan. Artinya, Anda tetap boleh makan nasi, makan buah (karena buah punya klasifikasi sendiri sesuai petunjuk ahli gizi), bahkan minum manis. Tapi ingat, semuanya sudah ada takaran dan aturannya. La tahzan.. Innalaha ma ana…

Obrolan 7

“Nak, jangan makan gula banyak-banyak. Ntar kena kencing manis lho..”

“Iya Bu, ini cuman jilat-jilat aja”

Ilmiah 7

Kata-kata ancaman yang diberikan ibu kepada anaknya tadi terasa tidak tepat. Kenapa? Naluri anak tentunya senang yang manis-manis. Apakah Anda pernah melihat anak-anak terkena diabet gara-gara kebanyakan makan gula?

Subhanallah, hanya itulah kata yang bisa penulis tuliskan, bahwa tuhan telah sedemikian sempurnanya menciptakan manusia. Pada manusia dengan organ tubuh yang masih normal, khususnya pada anak atau dewasa muda, reaksi mempertahankan kenormalan tubuh bekerja dengan sangat baik dan terkoordinasi.

Anak yang mengkonsumsi gula berlebih, gula darahnya tidak meningkat dengan drastis karena: peningkatan hormon insulin, gula lebih disimpan oleh hati dan otot, kelebihannya dibuang oleh urin melalui ginjal, dan reaksi umpan balik otak dengan menolak makanan manis ketika sudah dianggap berlebih (kalau kebanyakan makan manis, anak juga jadi enek).

Tentunya, jangan takut anak kita berlebih makan gula atau permen, kecuali hal itu memang merusak giginya atau menyebabkan kantong kita bolong.

Obrolan 8

Dok, bener gak kencing manis ibunya segala penyakit?

Ilmiah 8

Benar sekali, berawal dari diabetes inilah muncul komplikasi yang menyebabkan penurunan kualitas hidup, kecacatan bahkan kematian.

Secara singkat, diabetes menyebabkan gangguan pembuluh darah baik yang sangat kecil (baca: mikrovaskular) sehingga merusak retina, saraf serta ginjal dan pembuluh darah kasat mata (baca: makrovaskular) yang menyebabkan sumbatan pembuluh darah jantung, otak dan pembuluh darah ke kaki dan lengan.

Dari diabetes yang tidak dikendalikan, akan lahirlah gangguan penglihatan bahkan kebutaan, kualitas hidup menjadi turun. Dari diabetes lahirlah disfungsi ereksi, hubungan rumah tangga menjadi tidak harmonis. Dari diabetes lahirlah stroke dan serangan jantung koroner, kematian mendadak jawabannya. Dari diabetes lahirlah luka kaki yang tidak sembuh-sembuh dan terinfeksi, amputasi jalan keluarnya. Dari diabetes lahirlah penyakit ginjal kronik, dipastikan harus cuci darah rutin. Dari diabetes lahirlah penyakit-penyakit lainnya, diabetes ibunya segala penyakit.

Khotimah

Mungkin saja terdapat 1001 obrolan warung seputar diabetes yang sebenarnya jika dikupas satu persatu akan menghabiskan waktu yang sangat lama. Namun, penulis mengharapkan sedikit pembahasan ilmiah dari obrolan warung tersebut dapat memberikan sedikit pencerahan bagi pengidap diabetes atau masyarakat awam tentang pentingnya kebenaran penyakit tersebut. Kadang kebenaran itu harus disampaikan walaupun pahit.

Penyakit ini tentunya tidak bisa dihentikan dan niscaya tidak ada yang bisa menghentikannya. Tapi marilah kita bersama-sama bisa menjadi rem hambatan dan semakin membuatnya melambat. Ingatlah, jika saya berjalan sendiri, saya bukanlah siapa-siapa, tapi karena bersama-sama, kita menjadi ada. Jayalah Indonesia Sehat.

***

Meldy Muzada Elfa (twitter: @meldy01)
Residen Penyakit Dalam FK UGM/RSUP Dr. Sardjito
Staf Medis Fungsional (SMF) RSUD Ulin Banjarmasin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun