Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masuk Angin

30 September 2014   21:15 Diperbarui: 3 Maret 2016   15:48 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.

Apa benang merah yang bisa kita tarik dari tulisan di atas? Dari tulisan tersebut, bisa kita ambil kesimpulan bahwa masuk angin terjadi karena kesalaha pola hidup manusia itu sendiri. Ketika dalam keadaan cuaca yang dingin atau ditengah kesibukan yang sangat tinggi, kita dituntut untuk tetap menjaga stamina tubuh. Sindrom masuk angin ini terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang berakibat terbentuknya gejala dan tanda yang disebutkan di atas tadi.

Sehingga pepatah lama yang mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati adalah hal yang bijak. Mengobati masuk angin termasuk hal yang mudah bagi para tenaga medis, bahkan penderitanya pun bisa kadang bisa mengobati diri sendiri, namun akibat dari masuk angin tersebut yang menyebabkan tertundanya pekerjaan atau terganggunya aktivitas, itu yang tidak bisa dinilai harganya.

Penulis tidak akan membahas tentang pencegahan ataupun pengobatan dari masuk angin ini, karena sudah banyak resensi mengenai hal tersebut, penulis hanya mengajak pembaca agar membuka mata terhadap penyakit ini, dianggap sepele dan kurang penting, tetapi berakibat kurang baik terhadap aktivitas kita

Salam sehat

 

dr. Meldy Muzada Elfa

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun