Mohon tunggu...
Melda Widayanti Okta
Melda Widayanti Okta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Jadilah seperti padi dan air walaupun ia sederhana tetapi mampu memberikan manfaat kepada banyak orang 🌾

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kota dan Sang Pencipta

14 Februari 2023   21:43 Diperbarui: 14 Februari 2023   21:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kota dan Sang Pencipta.

Pencipta sangat baik gumamku

Ketenangan dikotaku bukan imajinasi

Disuatu keasingan rindu, pasti ada temu

Disuatu perjalanan, hijau yang dipandang

Disuatu hari kemarau, gelisah diterjang

Kenangan dalam ingatan, Pertemuan tak terduga

Sang Pencipta, Menaruh beban hidup diatas kota kelahiranku

Namun ingatku, Pesan ibu selalu benar

Masalah lahir dan rahim penduduk kota

Seakan dunia ini miliknya.

Padahal milik Sang pencipta

Hutan Pohon pinus

Rumput hijau yang terbakar

Sawah mengering tak lagi banjir

Arwah petani bergentayangan ke kota

Meratap miris ketidakadilan kota dan sang pencipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun