Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia dan Cara Mengatasinya

Melda sari

Apa itu polusi udara?
Polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan  yang menimbulkan dampak pada kesehatan manusia. Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia mengalami dampak negatif akibat paparan udara yang tercemar. Lalu, apa saja sebenarnya penyebab polusi udara? Adakah cara tepat untuk mencegah kondisi ini? Mari kita simak artikel berikut ini.

Polusi Udara, Dari Mana Asalnya?
Polusi udara atau disebabkan dari berbagai sebab dan kategori menjadi dua, yaitu sumber alami dan buatan
1. Sumber alami
Sumber alami adalah termasuk ke dalam penyebab polusi udara yang berasal dari alam seperti letusan gunung, kebakaran hutan dan debu dari aktivitas alam. Namun, sumber utama  polusi dari sumber alami juga sering terjadi disebabkan oleh manusia, seperti misalnya kebakaran hutan ulah manusia yang ingin membuka lahan
2. Sumber buatan
Sumber buatan polusi buatan misalnya emisi kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil pembangkit listrik, dan perusahaan industri. Banyak daerah-daerah di Indonesia, terutama di wilayah industri yang memiliki kualitas udara yang buruk karena adanya pencemaran udara dari sumber buatan ini.

Menurut Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (2023), pada penyakit paru polusi udara menyumbang 15-30% sehingga penting bagi kita untuk mengetahui berbagai ancaman yang dapat ditimbulkan akibat polusi udara. Berikut ini merupakan beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari polusi udara terhadap kesehatan manusia, diantaranya adalah

1. Masalah pernapasan:

Polusi udara dapat memperburuk gejala penyakit pernapasan yang dapat meningkatkan serangan asma,yaitu peradangan paru-paru kronis yang menyebabkan penyempitan pada saluran pernapasan. Gejalanya seperti batuk, sesak napas, dan suara mengisaat bernapas yang rentan sering terjadi pada anak-anak dan lansia.

2. Gangguan Pada Mata

Udara yang buruk dan tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah pada mata, antara lainnya, iritasi,mata kering,kongjungtivitis atau mata merah. Yang di akibatkan dari polusi udara yang tidak sehat tersebut.

3. Peradangan Hidung

Peningkatan polutan termasuk dalam dampak polusi udara dapat memicu iritasi atau peradangan pada lapisan dalam hidung, yang disebut dengan rhinitis, gejalanya berupa hidung tersumbat,bersin dan gatal pada hidung.

4. Kanker Paru-Paru

Polusi udara mengandung zat karsinogenik, seperti karbon dioksida (CO2), partikel ozon dan asap rokok. Jika terhirup dan terpapar terus menerus terlalu lama, maka dapat memicu timbulnya sel-sel kanker pada paru-paru

5. Penyakit Paru Obstruktur Kronik (PPOK)

Paparan polutan dan asap rokok secara terus menerus dapat menyebabkan PPOK atau Penyakit  Paru Obstruktif Kronik. Sama  seperti serangan asma, bedanya PPOK bersifat progresif dan tidak bisa dipulihkan kembali seperti semula, sehingga gejalanya yaitu sesak napas dan batuk berdahak yang bersifat konstan dan bisa berujung kematian.

6. Kanker Kulit

Asap, debu, dan polutan dalam polusi udara, jika menempel pada kulit dapat menyumbatkan pori-pori, dapat menimbulkan masalah kulit, Apaalagi jika polutan yang mengandung zat-zat berbahaya terserap pada kulit dalam waktu terlalu lama, bisa meningkatkan resiko timbulnya kanker kulit.

Cara Mengatasi Polusi Udara
Untuk mengatasi permasalah polusi udara bisa dilakukan jika manusia bisa bekerja sama dalam melakukan penanganan polusi atau pencemaraan. Beberapa hal yang bisa kita lakukan dengan cara mengatasi polusi udara.

1.Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan
Asap kendaraan bermotor adalah salah satu penyebab polusi terbesar udara. Apalagi dikota-kota besar yang dipadati kendaraan setiap hari, maka dari itu , dianjurkan untuk memilih kendaraan yang ramah lingkungan dari yang bahan bakar mengganti menjadi bahan bakar listrik atau tenaga surya, bila perlu menggantikannya dengan sepeda.
2. Kurangan Penggunaan bahan yang sulit terurai
Beberapa tahun belakangan ini, manusia mulai menyadari bahaya sampah terhadap lingkungan. Sampah kaleng, plastik dan kaca membutuhkan waktu yang sangat lama untuk teruraikan.
Cara yang mudah untuk bisa dilakukan dengan mengatasi adalah mengurangi pembelian produk fast fashion, membawa kantong belanja sendiri atau menggantikannya dengan tas, membawa tempat makan dan minumannya sendiri dari rumah, serta mengurangi penggunaan sedotan plastik.
3. Mengurangi Pemakaian Kendaraan bermotor
Kendaraan ramah lingkungan masih jarang ditemukan. Sebagai gantinya, kurangi penggunaan bermotor pribadi dan biasakan memakai kendaraan umum. Tidak hanya mengurangi polusi udara , namun juga mengurangi kemacetaan di jalan jika jarak yang ditempuh lumayan dekat tidak ada salahnya jalan kaki.
4. Kurangi Merokok
Meskipun tidak sebesar asap knalpot, asap rokok juga merupakan termasuk factor penyebab pencemaran polusi udara. Mengurangi rokok sangat penting untuk menjaga kesehatan kita dan orang di sekitar kita.
5. jangan membakar sampah
Pembakaran sampah secara terbuka sebenarnya sudah diatur dalam UU no.18 tahun 2008 yang ditegaskan bahwa masyarakat harus mengelola sampah dengan sistem kumpul-pilah-olah. Namun, masih banyak manusia yang masih membakar sampah, karna membakar sampah sangat mudah untuk menghilangkan sampah, maka dari itu melakukan reduce-reuse-recycle adalah cara paling tepat untuk mengurangi sampah.
6. Tidak Membakar Hutan
Kebakaran hutan sering terjadi karena factor alam, seperti sambaran petir, musim kemarau,  atau letusan gunung merapi.Namun, musibah ini juga sering terjadi oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.Maka dari itu, manusia perlu mengurangi pembukaan lahan dengan cara membakar serta pemburuan hewan.
7.Menanam pohon
Dari pada membakar hutan, lebih baik kit memperbanyak menanam pohon. Perpohonaan dapat meningkatkan kualitas polusi udara secara langsung dan secara tidak langsung. Pohon akan membersihkan udara dari polutan berbahaya dan menghasilkan oksigen. Cara sederhananya dengan menanam pohon disekitaran rumah atau di sekitan jalan.

Referensi
Jama, (2019) Where Does Air Pollution Come From?
Halodoc: (2024) dampak polusi udara terhadap kesehatan.
Budi Gunadi Sadikin Kementrian Kesehatan (2023) Mengenal bahaya polusi udara untuk tubuh.