Pernyataan Arie Belougi tersebut sekilas hanya biasa-biasa saja namun di dalamnya ada makna yang indah untuk dipetik yaitu : Â
1. Bermain biola tanpa dawai " Mengajak kita menghindari sebuah retorika dengan bekerja tanpa banyak bicara"Â
2. Indahnya Danau Matono sebagai Danau terdalam adalah "Menyadarkan kita untuk menyelami misteri kehidupan serta memahami bahwa hidup ini bukan untuk dimiliki tapi untuk dinikmati dan hendaknya diisi dengan hal-hal yang bermanfaat" Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
3. Melihat damainya alam Pulau Loeha di balik terbitnya matahari "Menjadi bahan inspirasi buat kita dalam melahirkan sebuah etika atas dasar moralitas yang dapat menyinari kehidupan serta menjadikan hidup kita bermanfaat buat sesama ciptaan Tuhan" Â Â
4. Menyaksikan panorama Danau Towuti yang merupakan Danau purba tetua di dunia dan diharapkan lestari hingga di ujung waktu adalah "Memberi waktu dan ruang buat kita untuk jadi pelopor dalam melestarikan alam dan lingkungan sebagai sahabat kehidupan dari  generasi ke generasi"                                                           Â
Penulis kemudian mengalihkan pembicaraan ke pekerjaan sosial. Salah satu definisi pekerjaan sosial menurut para ahli adalah "Pekerjaan sosial merupakan profesi yang bidang utamanya adalah  pelayanan sosial yang terorganisasi, di mana kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan fasilitas dan memperkuat relasi, khususnya dalam penyesuaian diri secara timbal balik dan saling menguntungkan antara individu dengan lingkungan sosial serta dalam prakteknya didasarkan kepada pengetahuan dan keterampilan tentang relasi manusia sehingga dapat membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk mencapai tujuan masing-masing"Â
Arie Belougi sedikit mengoreksi pendapat para ahli yang mengatakan bahwa pekerjaan sosial adalah suatu bentuk pelaksanaan kegiatan yang memerlukan keterampilan khusus. Menurunya pekerjaan sosial tidak selamanya didasari dengan pengetahuan atau suatu keterampilan tapi inti dari pola kegiatan tersebut adalah berdasar dari nurani seorang pekerja sosial itu sendiri.
Definisi tentang pekerjaan sosial lahir dari pendapat para hli seperti Allan Pincus, Max Siporin, Walter A. Friedlander, Leonora Serafika de Guzman dan Charles Zastrow. Dengan sangat menghormati pendapat para ahli tersebut, Â Arie Belougi, seorang pekerja sosial di pedalaman Indonesia mengemukakan pendapatnya bahwaÂ
"Pekerjaan sosial adalah bagian dari realita hidup yang lahir dari sebuah pendekatan emosional yang dilakukan atas dasar etika dan moralitas. Dan seorang pekerja sosial harus menjadikan aktivitasnya sebagai seni profesi agar dalam pelaksaan dan realisasi kegiatannya dapat tercipta suatu kebersamaan yang harmonis antara pelaku dan pnerima manfaat"
Pendapat para ahli menunjukkan kepada kita betapa pentingnya sebuah keterampilan khusus yang harus dimiliki seorang pekerja sosial, sementara Arie Belougi mengajak kita memahami serta membedakan antara subtansi kegiatan dalam hal ini pekerjaan sosial dan subyek yaitu pelaku kegiatan itu sendiri. Gagasan Arie Belougi tentang hal ini jelas berada dalam ruang lingkup yang berbeda dengan pendapat para ahli. Arie Belougi dalam definisinya tidak selalu menjadikan keterampilan khusus sebagai hal utama dalam aktivitas sosial melainkan lebih mengarah ke pendekatan emosional, etika dan moralitas.
Di era komunikasi dan informasi saat ini, sudah sangat jarang kita temui orang yang mau bekerja dengan ikhlas untuk kepentingan orang banyak atau kepentingan bangsa dan negara. Penulis terkesan dengan kerendahan hati saudara-saudara kita yang masih memiliki hati untuk berbuat hal-hal yang bermanfaat, dan sebuah catatan kecil penulis kutip dari saudara Arie belougi bahwaÂ
"Semua kegiatan yang dilakukan manusia di muka bumi ini menjanjikan hasil namun belum tentu memberi suatu manfaat, dan semua hal yang bermanfaat dari kehidupan ini lahir dari sebuah ilustrasi dan matahari selalu hadir untuk menyinari jalannya. Dalam kaitannya dengan aktivitas soail, Arie Belougi berpendapat bahwa matahari selulu ada dibalik ilusstrasi pekerja sosial"