Nama Anggota Kelompok 6:
1. Shephanny Rahma A (232111117)
2. Melati Suryaningtyas (232111119)
3. Fania Khalida Khansa (232111125)
4. Dila Ramadhani (232111127)
Pengertian Sosiologin Hukum menurut Para Ahli :
1. Satjipto Raharjo: Sosiologi Hukum (sosiologi of law) adalah pengetahuan hukum terhadap pola perilaku masyarakat dalam konteks sosial.
- Kata kunci : Pengetahuan Hukum,Perilaku Masyarakat Sosial.
- Penjelasan: Pengetahuan hukum yaitu segala konsep hukum yang diketahui, baik itu terkait dengan perintah, larangan, aturan atau norma, patokan atau kaidah maupun terkait asas hukum.
- Pengetahuan hukum : seseorang mengetahui bahwa perilaku-perilaku tertentu itu telah diatur oleh hukum.
- Perilaku sosial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku umum yang ditunjukkan oleh individu dalam masyarakat, yang pada dasarnya sebagai respons terhadap apa yang dianggap dapat diterima atau tidak dapat diterima oleh kelompok sebaya seseorang.
2. R. Otje Salman: Sosiologi Hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris analitis.
- Kata kunci : Hubungan timbal balik,Gejala Sosial Empiris, Analitis.
- Penjelasan: Hubungan timbal balik merupakan hubungan antara individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok yang melibatkan saling tukar hadiah barang, jasa, atau bantuan. Dalam hubungan timbal balik ada kewajiban yang harus di lakuakan, yaitu membalas apa yang telah diberikan oleh pihak yang melakukan kerjasama.
- Sosiologi bersifat empiris artinya sikap sosiologi mendasar pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif. Sosiologi adalah ilmu nyata yang didasarkan pada fakta yang logis, bukan ilmu imajinasi atau khayalan.
- Analisis sosial merupakan upaya atau cara untuk memperoleh gambaran secara detail, lengkap dan menyeluruh terkait situasi, realitas dan kondisi sosial secara objektif. Pahami mengenai tujuan, tahapan dan contoh analisis sosial secara tuntas.
- Abdullahi Ahmed An-Na'im: Menurut An-Na'im, sosiologi hukum Islam adalah studi yang berusaha memahami bagaimana hukum Islam berkembang dalam konteks sosial, politik, dan budaya yang berbeda. Ia menekankan bahwa hukum Islam harus dipahami dalam konteks perubahan sosial, dan penerapannya bisa bervariasi di berbagai tempat karena pengaruh faktor-faktor lokal. kata kunci : Konteks social Konteks sosial adalah lingkungan atau keadaan sosial di mana interaksi antarindividu atau kelompok terjadi. Ini mencakup norma, nilai, budaya, status sosial, peran sosial, dan hubungan sosial yang mempengaruhi cara orang berperilaku, berkomunikasi, dan berinteraksi satu sama. Emile Durkheim (meskipun bukan ahli hukum Islam, pendekatannya relevan)Â
- Durkheim menyatakan bahwa hukum adalah cerminan solidaritas sosial, dan dalam konteks hukum Islam, hukum tersebut berfungsi untuk menjaga stabilitas dan kohesi sosial di masyarakat Muslim. Hukum Islam, menurut pendekatan sosiologisnya, berfungsi sebagai alat integrasi sosial dan moral di dalam komunitas. Kata kunci: Hukum Islam (Syariah): Aturan hukum yang didasarkan pada Al-Qur'an dan Hadis
3. Bruggink: Sosiologi hukum adalah suatu pengumpulan bahan dari perspektif eksternal sehingga nantinya memberikan kesimpulan tentang hubungan antar kaidah-kaidah hukum dengan kenyataan yang ada didalam Masyarakat.
- Kata kunci: Perspektif, Eksternal, Kaidah Hukum.
- Penjelasan: Perspektif adalah sudut pandang atau cara seseorang memandang, memahami, dan menginterpretasikan dunia atau suatu peristiwa. Meliputi keyakinan, nilai-nilai, pengalaman, dan pengetahuan individu.
- Eksternal adalah bagian luar, Bagian luar ini bisa berkaitan dengan diri, tubuh, benda, lingkungan, baik secara individu maupun kelompok atau organisasi.
- Kaidah Hukum adalah peraturan yang dibuat atau yang dipositifkan secara resmi oleh penguasa masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh Kaidah hukum ditujukan kepada sikap lahir manusia atau perbuatan nyata yang dilakukan manusia.
- Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
- Masalah sosial dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :                                           a. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran                                                                                    b. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja                                                                                   c. Faktor Biologis : keharusan makan, kependudukan, mempertahankan diri                                                     d. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat
- Masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomis yaitu: Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â a. Kemiskinan: Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya sendiri seperti orang lain pada umumnya.kemiskinan dapat diklasifikasikan dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana dan dalam masyrakat yang sudah tergolong komplek. Jadi ukuran keya atau miskin itu memang relatif tidak sama, tergantung pada siuasi dan kondisi masyarakat yang bersangkut. Yang jelas karena tidak adanya pemabgian kekayaan yang merata. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â b. Pengangguran: Pengangguran adalah suatau keadaan dimana seseorang tidak mempunyai pekerjaan yang bisa menjamin hidupnya sendiri.
- Masalah sosial yang berasal dari faktor kebudayaan, contohnya kenakalan remaja, tawuran, dan geng motor
- Masalah sosial yang bersumber dari faktor kebudayaan biasanya yang paling menonjol bagi kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan kebudayaan(cultural lag). Menurut DALDJUNI (1985), bahwa masalah sosial dapat bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka ditunjau secara menyeluruh masalah sosial ternyata memiliki empey sumber penyebab, yaitu
- Faktor alam (ekologis - geografis), ini menyangkut gejala menipisnya sumberdaya alam.
- Faktor biologis (dalam arti kependudukan), ini menyangkut bertambahnya umat manusia dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional, ataupun local.
- Faktor budayawi, ini menimbulkan berbagai kegoncangan mental dan bertalian dengan aneka penyakit kejiwaan.
- Faktor sosial, dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan bagi masyarakat.
- POKOK-POKOK MASALAH SOSIAL Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â a. Masalah sosial yang berasal dari faktor biologis: misalnya, masalah-masalah yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya.
- Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis:                                        a. Faktor Keharusan Makan: untuk kenyataan kehidupan sehari-hari bahwa keharusan untuk makan ternyata besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan timbulnya masalah sosial.                                                                  b. Faktor Kependudukan: faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan kehidupan tetap.
- Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri: faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri. Manusia pada umumnya ternyata tidak dapat dipisahkan dari faktor ini, sebab bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali memntingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka dari itu dia bergaul, bergabung atu mebabentuk kelompok sosial sebagaimana makhluk sosial lain.
- Masalah sosial yang berasal dari faktor psikologis: seperti kebingungan, disorganisasi, penyakit syaraf dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga masyarakat tidak mampu untuk berpikir dan bertindak secara wajar.
4. Soetandyo Wignjosoebroto: Sosiologi hukum adalah suatu cabang dari sosiologi yang memfokuskan perhatiannya pada hukum yang terwujud dari pengalaman-pengalaman masyarakat sehari-hari.
- Kata kunci: Hukum,Terwujud, Pengalaman.
- Penjelasan: Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol.
- Terwujud artinya terlaksana, terbukti.
- Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami, dijalani maupun dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru saja terjadi.
5. C.J.M. Schuyt: Menurutnya, salah satu tugas Sosiologi Hukum adalah mengungkapkan sebab atau latar belakang timbulnya ketimpangan antara tata tertib masyarakat yang dicita-citakan dengan keadaan masyarakat yang ada di dalam kenyataan.
- Kata Kunci : Tata Tertib masyarakat, Ketimpangan.
- Penjelasan: Secara singkat, tata tertib dibuat dengan beberapa tujuan seperti berikut ini : Agar semua individu mampu mengetahui hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya. Agar semua individu mengetahui apa saja yang boleh dilakukan dan dilarang. Agar lingkungan yang dinaungi oleh individu tersebut menjadi aman dan tentram.
- Ketimpangan sosial adalah kondisi di mana terjadi kesenjangan, ketidaksamaan, atau perbedaan sumber daya yang ada. Umumnya ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh perbedaan status sosial, ekonomi, politik, serta budaya. Sosiologi memandang ketimpangan sosial sebagai masalah sosial di masyarakat.