Mohon tunggu...
melatisuci12
melatisuci12 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

hobi membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akar Kesabaran Petani

21 November 2024   13:16 Diperbarui: 21 November 2024   13:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu desa di pedalaman hiduplah seorang petani bernama pak dani.pak dani adalah seorang pekerja keras ia mengollah lahan di kebunnya untuk ditanam buah - buahan yang subur. Setiap hari ia bangun pagi - pagi  sekali untuk mengurus kebunya. setiap pagi, pak dani sudah bersiap-siap dengan membawa semua peralatan kebun seperti cangkul, gunting pangkas, sapu lidi dan keranjang untuk memulai aktivitas di kebunnya. setelah itu pak dani berjalan menuju kebunnya yang terletak tidak jauh dari rumahnya.

Pada saat dijalan pak dani bertemu dengan pak ahmad dan berkata " pak dani mau ke kebun ya ? " pak dani pun menjawabnya " iya pak saya mau ke kebun mau melihat tanaman saya " pak ahmad berkata lagi " tadi saya lewat ke kebun pak dani dan melihat kebunya hancur berantakan mungkin karena semalaman hujan deras dan anggin yang kencang ya pa " setelah mendengar kebunya hancur ia merasa sedih dan pergi buru - buru meninggalkan pak ahmad sendirian untuk melihat kebunya yang hancur, melihat pak dani yang pergi buru - buru pak ahmad pun mengikuti pak dani ke kebunya.

  Sesampainya di kebun, pak dani melihat kebunya hancur berantakan tidak seperti biasanya ia pergi ke kebun melihat pohon buah yang tegak dan lahan kebun yang bersih dari ranting dan dedaunan. namun hari ini ia sangat sedih karrna melihat banyak pohon buah yang tumbang , ranting serta dedaunan yang berceceran karena semalaman hujan deras dan angin yang sangat kencang membuat pohon buah - buah itu tumbang. ternyata yang dibilang pak toni benar adanya bahwa kebunnya hancur, pak dani pun sangat sedih karena melihat kebunnya hancur berantakan, melihat pak dani yang sedang bersedih, pak ahmad pun berkata " yang sabar ya pak atas musibah yang sedang bapak alami sekarang, semoga kedepannya kebun bapak tidak hancur seperti ini lagi dan tumbuh subur " pak dani pun menjawab " iya pak terimakasih atas perkatanya dan insyallah saya akan menerima musibah ini dengan ikhlas, oh iya pak soal tadi saya minta maaf ya karena tinggalkan pak ahmad begitu saja tanpa berpamitan dulu karena emang saya buru - buru dan lupa untuk berpamitan " , " iya pak gapapa saya juga mengerti perasaan bapak ketika mendengar kebunya hancur " ucap pak ahmad. 

Pak dani pun pulang kerumah nya dengan perasaan sedih ia menceritakan semua yang terjadi hari ini di kebun kepada istri nya. istri nya pun merasakan perasaan yang sama seperti pak dani yaitu sedih, tetapi istrinya tidak menunjukan kesedihannya di hadapan pak dani karena takut semakin sedih dengan begitu istrinya pun menyemangati pak dani dengan berkata " yang sabar ya pak ini ujian buat kita, bapak harus tetap semangat dan selalu berusaha bahwa kedepanya akan menjadi lebih baik " , "iya ibu kita pasti bisa lewatin ujian ini bersama dengan ikhlas " ucap pak dani.

 Setelah itu, pak dani pun tidak berlarut - larut dalam kesedihanya, ia mulai semuanya dari awal lagi dan segera membersihkan kebun yang hancur itu dengan memindahkan pohon yang tumbang ke tempat lain, membuang ranting dan membersihkan dedaunan yg berjatuhan dengan sapu lidinya, pak dani pun mulai menanam lagi bibit pohon yang baru dan memberikan pupuk organik untuk menyuburkan tanah di sekitar pohon, setelah diberikan pupuk organik tak lupa pak dani menyiram semua tanaman buah - buahan ia juga memastikan bahwa akar - akar pohon mendapatkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik.

  keesokan harinya, pak dani pergi lagi ke kebun untuk memeriksa semua tanaman buah-buahan bahwa meraka tumbuh subur dan sehat. tak lupa pak dani membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman buah, dan jika ada cabang atau ranting yang kering pak dani segera memangkasnya dengan sangat hati-hati menggunakan gunting pangkas. setiap hari pak dani melakukan aktivitas yang sama pergi ke kebun dan memeriksa bahwa semuanya pohon buah-buahanya baik-baik saja

     Ketika musim panen tiba pak dani dengan senang hati memanen buah-buahan yang sudah matang, ia dengan sangat teliti memilih buah-buahan yang sudah matang ke dalam keranjangnya. Hasil panennya pun sangat melimpah membuat pak dani merasa bangga dengan hasil kerja kerasnya. Setelah memanen semua buah-buahan pak dani segera membawa hasil panenya ke pasar untuk di jual dan mendapatkan uang tambahan sedangkan sisa hasil penjualan yang tidak habis akan di makan oleh keluargananya sebagai kebutuhan pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun