Di tengah tren gaya hidup sehat yang semakin meningkat, konsumen kini semakin selektif dalam memilih camilan yang tidak hanya lezat, tetapi juga memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan. Terlebih pada ibu-ibu yang selektif memberikan asupan pada anak-anaknya. Salah satu inovasi menarik di industri pangan adalah pengembangan produk pangan fungsional, yaitu makanan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi dasar, tetapi juga memiliki kandungan bahan-bahan yang dapat memberikan manfaat kesehatan lebih. Marshmallow, yang selama ini dikenal sebagai permen manis dan kenyal, kini mulai bertransformasi menjadi camilan yang lebih sehat dengan penambahan antioksidan. Marshmallow sangat digemari oleh berbagai kalangan, namun produk marshmallow yang ada di pasaran dirancang untuk menarik perhatian anak-anak.Â
Pembuatan permen marshmallow memerlukan bahan pengembang seperti gelatin untuk menghasilkan permen yang bertekstur lembut seperti busa dan kenyal. Jumlah gelatin yang dibutuhkan dalam pembuatan permen marshmallow untuk menghasilkan gel yang diinginkan berkisar antara 5-12%, tergantung dari tingkat kekerasan produk akhir yang diinginkan semakin banyak jumlah gelatin yang ditambahkan maka permen yang dihasilkan akan semakin kenyal, sedangkan jumlah gelatin yang kurang optimum akan menghasilkan permen yang lunak dan akan sulit dicetak.
Apa itu Antioksidan?
Antioksidan, yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah penuaan dini, dan mengurangi risiko penyakit degeneratif. Dengan mengintegrasikan bahan antioksidan alami ke dalam marshmallow, produk ini tidak hanya menawarkan kenikmatan rasa, tetapi juga berpotensi memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai pengembangan marshmallow sebagai produk pangan fungsional dengan penambahan antioksidan, serta manfaat yang bisa diperoleh dari inovasi ini.
Marshmallow Sebagai Produk Pangan Fungsional
Marshmallow tradisional memang menyenangkan sebagai camilan, tetapi ia umumnya kurang memberikan manfaat gizi tambahan. Oleh karena itu, para ahli pangan mulai mengembangkan marshmallow dengan memanfaatkan bahan-bahan fungsional yang tidak hanya memberikan rasa enak, tetapi juga manfaat kesehatan. Salah satu bahan fungsional yang paling menarik untuk ditambahkan adalah antioksidan.
Dengan menambahkan bahan antioksidan alami ke dalam marshmallow, produk ini tidak hanya menawarkan rasa yang enak dan tekstur yang kenyal, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel tubuh akibat stres oksidatif.
Penambahan Antioksidan dalam Marshmallow
Buah-buahan yang berwarna cerah umumnya memiliki aktivitas antioksidan yang baik bagi tubuh diantaranya buah naga, sirsak, jambu merah, belimbing wuluh, strawberry, salak, rambutan, alpukat, apel, pisang, manggis, paprika hijau, kiwi, dan tomat. Nilai Inhibition Concentration 50% (IC50) yang semakin rendah menunjukkan aktivitas antioksidan yang terkandung didalamnya semakin tinggi. Ada berbagai jenis antioksidan yang dapat ditambahkan ke dalam marshmallow, salah satunya penambahan buah bit dalam pembuatan marshmallow.Â
Apa itu Buah Bit?Â
Buah bit adalah tanaman umbi yang dikenal dengan nama Latin Beta vulgaris. Biasanya, yang dimaksud dengan "buah bit" adalah umbi bit, yaitu bagian akar dari tanaman bit yang berwarna merah terang atau ungu, meskipun ada juga jenis bit yang berwarna kuning atau putih. Bit termasuk dalam keluarga Chenopodiaceae, yang juga mencakup tanaman seperti bayam dan chard (sejenis sayuran daun). Meskipun sering disebut buah, yang sebenarnya dimanfaatkan adalah akarnya, bukan buah sejatinya. Biasanya buah bit dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami, namun siapa sangka ternyata buah bit merah mengandung antioksidan yang cukup tinggi.Â
Menurut penelitian yang berjudul "Aktivitas Antioksidan, Sifat Fisik dan Sensoris Marshmallow Melon (Cucumis melo L.) Dengan Penambahan Ekstrak Bit Merah (Beta vulgaris L. var. Conditiva)" yang dilakukan oleh Frysye Gumansalangi , Thelma D. J. Tuju, dan Gregoria S. S. Djarkasi pada tahun 2019, disebutkan bahwa penambahan buah bit merah dapat digunakan sebagai sumber antioksidan pada marshmallow. Penambahan buat bit dapat diterima oleh panelis dengan penambahan buah bit 10%. Selain itu, kandungan antioksidan dalam marshmallow diuji secara kimia dan didapatkan hasil total fenol sebesar 533,67 mgGAE/g.Â
Pengembangan marshmallow dengan penambahan antioksidan merupakan inovasi yang menjanjikan dalam industri pangan fungsional. Tidak hanya memberikan rasa manis dan kenyal yang digemari banyak orang, marshmallow yang diperkaya dengan antioksidan dapat menawarkan manfaat kesehatan tambahan, seperti perlindungan terhadap radikal bebas, peningkatan kesehatan jantung, dan memperlambat penuaan dini. Meskipun terdapat tantangan dalam menjaga keseimbangan rasa, tekstur, dan stabilitas antioksidan, potensi marshmallow fungsional ini membuka peluang untuk menciptakan camilan yang lebih sehat dan bergizi.
Di masa depan, dengan teknologi yang terus berkembang dan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya makanan yang memberikan manfaat kesehatan, produk pangan fungsional seperti marshmallow ini dapat menjadi pilihan populer yang memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat. Inovasi ini mengarah pada kemungkinan besar dalam dunia pangan, di mana kenikmatan dan kesehatan dapat berjalan seiring, memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Pendapat penulis tentang penambahan antioksidan pada marshmallow adalah langkah inovatif yang dapat mengubah camilan manis tradisional menjadi produk pangan yang lebih fungsional dan bermanfaat bagi kesehatan. Marshmallow yang biasanya kaya akan gula dan sedikit nutrisi, dapat diperbaiki dengan menambahkan bahan-bahan yang memiliki potensi untuk melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sehingga para orang tua tidak khawatir lagi ketika anaknya menginginkan marshmallow.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI