Mohon tunggu...
Melati Puspita Sari
Melati Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - IR student

Not here for be the smartest one. Feel free to teach or criticize my writing!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Bahagia

30 September 2022   19:25 Diperbarui: 30 September 2022   19:24 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara kebohongan yang menyatu dengan kegelisahan,

bungkaman rasa yang ketakutan akan masa depan,

prediksi kehidupan yang sebercanda kelihatannya,

ingin berapa kali lagi lantas kuberharap?

Berharap semua pilu terbayar setimpal

kebahagiaan yang datang di ujung tombak penantian,

sesederhana dengan menunggu secercah harapan untuk bahagia.

Jikalau memang hari itu akan tiba,

apa tabiatku akan selalu berulang monoton layak yang sudah-sudah?

terlalu cepat berasumsi akan kebahagiaan sepertinya,

kubangan luka masih siap menanti untuk di rasa

Lalu, dengan siapa jua aku akan mengadu?

yang lalu saja takkan pernah ada

Menyedihkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun