Intip Pembelajaran Digital dan Teknologi di Desa

Transformasi digital bukan hanya dibutuhkan di Kota saja. Tapi peran desa untuk pertumbuhan pengetahuan teknologi juga sangat penting. Seperti ulasan kemendikbud,desa dan rumah belajar harus bersinergi untuk pertumbuhan digitalisasi sekolah dasar. 

Kementerian Desa memiliki peran penting bagi pertumbuhan di Sekolah Dasar pada Daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Salah satunya, dengan cara menumbuhkan Sekolah Dasar agar tidak terlepas dari digitalisasi di daerah - daerah. 

Ada 5 percepatan transformasi digital yang dirumuskan, dan ada 2 fokus yang menjadi highlight pemerintah yaitu akses dan infrastruktur serta peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet. Sejauh ini, masih sekitar 12.500 desa Indonesia yang belum tersalur internet, ini menurut sumber data kemendikbud pada 2018. Jadi penyediaan internet harus dipercepat.

Pemanfaatan Internet dan Teknologi di Desa

Kali ini saya ingin cerita mengenai Manfaat Internet yang saya dan keluarga saya dapatkan di Desa Tebing Gerinting yang merupakan kampung halaman saya. Kakak sepupu saya dua tahun ini mendirikan sebuah kursus pembelajaran digital di desa saya. Lembaga kursus ini terbilang satu - satunya di desa saya. Sempat terpikir oleh saya, apa bisa ya? Mengingat sinyal di kampung sungguh sulit dibanding di Kota.

Dokumentasi Pribadi

Jika kita renungkan, perjalanan dari kampung saya ke Kota Palembang memakan waktu lebih kurang 45 menit - 1 jam jika tidak melalui jalan tol. Namun, keraguan saya pupus dengan hadirnya Indihome dari Telkom Indonesia yang ternyata bisa dipasang di Desa saya, untuk mendukung pembelajaran digital dan teknologi disana. Bahkan sinyal telepon seluler saya, tidak bisa menandingi sinyal yang dihasilkan. 

Saya bahkan terpikir, jika kelak saya kembali di Desa saya. Saya akan ikut mempopulerkan ini agar semua orang di desa saya dapat menikmati internet yang lebih maksimal.

Dokumentasi Pribadi

Tantangan Digitalisasi Pendidikan di Desa

Balik lagi soal teknologi, Permasalahan soal transformasi digital adalah banyak dari guru - guru yang masih sukar menghadapi perkembangan sistem pendidika di era perkembangan teknologi digital saat ini.

Banyak kompetensi guru - guru di kampung yang belum optimal dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dalam memberikan pengetahuan yang berkualitas pada siswa. Guru - guru masih sulit memberikan metode baru saat memberikan pelajaran kepada siswa.

Ada beberapa hambatannya, yaitu soal infrastruktur dan kedua, literasi media digital yang masih minim di kalangan pendidik. Infrastruktu adalah penyediaan fasilitas jaringan internet dan media pembelajaran sebagai pengembangan sistem pendidikan yang kurang memadai di sekolah - sekolah di desa. 

Sedangkan literasi digital adalah kurangnya sosialisasi pemanfaatan penekanan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital sebagai media pembelajaran kepada guru.

Saya berharap dengan adanya para penyedia infrastruktur ini, semakin berkembang dan merambah di daerah - daerah terpencil dalam proses pendidikan Indonesia makin berkembang, maju, dan juga merata.