Dari sebuah relasi kita dapat mendapatbanyak umpan balik yang berlimpah, bukankah hidup ini saling bergantung satu sama lain dan kini aku telah membuktikannya,
awal liburan tepatnya tanggal 2 – 4 Juli lalu, aku diajak oleh teman ibu ku untuk menjadi peserta peace camp yang diadakan oleh PSPP(Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian) Kalau bukan karena relasi yang dimiliki oleh ibuku rasanya tidak mungkin aku mendapatkan ‘bekal pengalaman’ selama liburan ini.
Acaranya menyenangkan, ada 10 sesi selama pelatihan, dengan tema “Seksualitasku Anugrah-Mu” . Sebelumnya aku salah persepsi tentang arti seksualitas dan ternyata seksualitas merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan dan menjadi tanggungjawab terhadap yang kita miliki. Begitu ternyata.
Lanjut...
Nah di sinilah dimulai untuk menjaring relasi, meskipun aku tidak terlalu dekat dengan semua peserta tetapi aku mengenal secara ‘kilat’ yang nampak. Bahkan aku belum pernah bertemu dengan peserta yang lain. Aku menikmati peace camp ini, saat mendapatkan pelajaran baru, pengalaman baru, dan teman baru. Kami saling bertukar nomor dan alamat facebook/twitter.
Yang kita butuhkan adalah memiliki banyak relasi yang kita bangun terus-menerus, relasi yang luas membantu kita dalam menyelesaikan masalah tertentu. Relasi ayah dan ibu ku membantuku dalam melakukan segala sesuatu yang tak terduga, misalnya ada tugas sekolah yang memerlukan narasumber dalam bidang tertentu, aku dapat memanfaatkan relasi dari ayah atau ibu ku itu.
Jangan lupa untuk menjaring banyak relasi! Relasi itu penting, dengan relasi yang luas kita dapat saling terhubung dan mencetak prestasi bersama. Mengenal orang baru dan mengambil pelajaran positif dari setiap perkenalan tentu dapat menambah kamus kita. Mari kita kumpulkan banyak relasi dan saling menjaga hubungan, karena hal tak terduga, suatu saat kita pasti membutuhkan bantuan dari jalinan relasi yang telah kita miliki.
Selamat menjalin relasi yang luas untuk dapat mencetak banyak prestasi!
Follow me : www.twitter.com/melatimewangi