Mohon tunggu...
Melati JuliaRahma
Melati JuliaRahma Mohon Tunggu... Freelancer - Literacy Enthusiast and Freelance writer

Hi everyone ! Pecinta buku dan travel ini akan membagikan beragam tulisan yang menarik dari sudut pandang kaum millenial. So, budayakan membaca yaa Salam hangat, Mela

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Quarter Life" Makin Krisis di Tengah Pandemi

17 September 2020   19:12 Diperbarui: 19 September 2020   05:12 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ENGIN AKYURT ON UNSPLASH

Tahun 2020 seolah menjadi tahun terberat selama abad ini. Bayangkan saja di awal tahun COVID-19 telah menyerang sebagian masyarakat di Wuhan, China dan harus meregang banyak nyawa. 

Tak sampai situ, virus ini pula yang menyebar ke seluruh belahan dunia selaras dengan perpindahan manusia yang dinamis dari suatu tempat ke tempat lain.

Virus yang belum ada obatnya ini dengan cepat merenggut asa setiap manusia. Kegiatan dari sektor apa pun dipaksa berhenti untuk menekan penyebaran virus tersebut.

Di tahun ini pula remaja akhir berusia 20-an sedang berada di fase baru lulus sekolah atau kuliah, menata karir, merencanakan suatu bisnis atau melakukan suatu hal yang sedang mereka inginkan. 

Usia 20-an dikenal dengan usia quarter life. Dimana seorang remaja yang akan beranjak dewasa ini akan berhadapan dengan kejamnya realita dunia yang harus ia persiapkan dengan segala daya yang ada. Mereka mencoba untuk menata masa depan. 

Untuk beberapa orang hal ini sangat menakutkan karena fase ini datang begitu cepat tanpa diundang. Mau tidak mau dan suka tidak suka fase ini harus dihadapi.

Sayangnya cita yang telah disusun sering kali terbentur kenyataan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, hingga munculah persepektif quarter life crisis.

Quarter life crisis bagai momok pada banyak sektor dalam kehidupan seorang remaja tingkat akhir yang dibayangi ketakutan dan ketidakpastian. Mulai dari pekerjaan yang diinginkan, finansial yang mapan, asa untuk membahagiakan keluarga, cinta sejati hingga bayangan hidup di masa tua yang damai dan tenteram.

Untuk mencapai itu semua poin terpentingnya terdapat di pekerjaan yang diinginkan untuk memperoleh finansial yang mapan (menjadi kaya raya). 

Sebagai kaum millennial yang hidup di jaman serba modern dan cepat pasti menginginkan sesuatu serba instan.

Sebagian besar memiliki pemikiran ingin mendapatkan pekerjaan sesuai passion. Harapanya ia dapat mengerjakan pekerjaan tersebut dengan enjoy dan happy kemudian mendapatkan hak yang sesuai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun