Masabumi Hosono adalah satu-satunya penumpang Jepang di atas Titanic, dan dia selamat dari tenggelamnya kapal tersebut dan dikritik habis-habisan karenanya.
Masabumi Hosono adalah pegawai Kementerian Perhubungan Jepang yang sedang dalam perjalanan bisnis. Dia telah memesan kabin kelas dua untuk penyeberangan. Ketika kapal menabrak gunung es, dia sudah tertidur. Seperti banyak orang lain, Hosono dibangunkan oleh ketukan di pintunya. Dia diperintahkan oleh kru untuk pergi ke dek bawah. Jauh dari sekoci. Bersama penumpang lain, ia berusaha mencari jalan keluar dari air es, semua orang panik.
Dia akhirnya mencapai sekoci. Salah satu petugas yang bertugas memuat sekoci berteriak kepada massa bahwa masih ada ruang untuk dua penumpang lagi, tetapi sekoci ini hanya diperuntukkan anak-anak dan wanita. Dan Hosono pun melompat ke sekoci itu untuk menyelamatkan nyawanya.
Hosono menulis dalam sebuah surat bahwa dia tidak tahan membayangkan tidak akan pernah melihat orang yang dicintainya lagi pada saat itu. Itu sebabnya dia naik ke sekoci khusus anak-anak dan wanita tersebut dan mengamankan tempat terakhir di sekoci. Bersama dengan para penyintas lainnya, Hosono tiba di New York City, dari sana ia melanjutkan perjalanannya ke Jepang.
Segera, Hosono secara terbuka dikecam sebagai penumpang gelap di Amerika Serikat oleh Archibald Gracie, seorang penyintas kelas satu. Tidak lama kemudian surat kabar Jepang mengikutinya. Tuduhan: Hosono telah berhasil bertahan hidup sementara begitu banyak ank-anak dan wanita yang mati!
Budaya Jepang memiliki gagasan yang berbeda tentang kehormatan, rasa malu dan tugas. Hosono merasakan ini secara langsung. Dia kehilangan jabatannya di kementerian. Buk-buku pun bermunculan mengutip kisahnya sebagai contoh perilaku yang memalukan dan tidak terhormat. Hosono telah mempermalukan keluarganya. Dia telah berperilaku tidak etis.
3. R. Norris Williams — Atlet tenis
R. Norris Williams nyaris tidak selamat dari tenggelamnya Titanic. Dia adalah salah satu penumpang selamat terakhir yang melompat dari Titanic ke dalam air. Dia menghabiskan beberapa jam di lautan yang membeku. Ketika dia diselamatkan, seorang dokter ingin mengamputasi kakinya. Williams memilih perawatan dengan hanya berdiri dan berlari satu putaran setiap dua jam.
Pada tahun yang sama, ia memenangkan Kejuaraan Nasional AS di tenis ganda campuran. Dia memenangkan 5 final Grand Slam lainnya selama karirnya, juga memenangkan medali emas di Olimpiade 1924 di ganda campuran, meskipun pergelangan kakinya terkilir.