Drama Korea, atau disingkat Drakor, adalah seri televisi yang berasal dari Korea Selatan dan ditayangkan dalam bahasa Korea. Drama ini sangat populer di seluruh dunia, terutama di Asia, seiring dengan meningkatnya gelombang budaya Korea (Hallyu). Drakor mencakup berbagai genre, termasuk romansa, komedi, dan sejarah, dan sering kali menampilkan tema kehidupan sehari-hari serta hubungan interpersonal. Kualitas produksi yang tinggi dan alur cerita yang menarik menjadikan drama ini diminati oleh berbagai kalangan usia
Namun Drama Korea memiliki dampak signifikan terhadap bahasa gaul remaja dan mahasiswa di Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa intensitas menonton drama Korea meningkatkan penggunaan bahasa Korea dalam komunikasi sehari-hari, dengan 39% pengaruh terhadap penggunaan bahasa di kalangan remaja di Denpasar dengan contoh menggunakan kata (Annyeonghaseyo) untuk menyapa seseorang. Selain itu, orang orang juga menggunakan kata terima kasih dengan "! (Gomawo!) atau mengungkapkan perasaan kaget menggunakan kata ", ? (Heol, jinjja? - Seriusan?)". Selain remaja dan mahasiswa dampak drama korea juga bisa terlihat di kalangan Ibu-ibu rumah tangga dengan contoh menggunakan sign love ibu jari dan telunjuk yang menunjukan arti (saranghaeyo) itu untuk gaya berfoto, drama ini juga mengubah etika dan gaya hidup mahasiswa, mempengaruhi pola interaksi sosial mereka, dengan 66% mahasiswa mengakui adanya perubahan positif dalam gaya hidup mereka. Namun, ada juga dampak negatif seperti kecanduan dan berkurangnya waktu belajar.
Hal ini menunjukkan bahwa Drakor tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memengaruhi budaya komunikasi dan pola hidup generasi muda secara luas.
Drakor juga tidak hanya memengaruhi gaya komunikasi, tetapi juga mencerminkan bagaimana budaya populer dapat membentuk kebiasaan sosial generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H