Mohon tunggu...
Melati Alya Putri
Melati Alya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Coffee Lady

Penulis amatir | PJ KMO Indonesia | Divisi admin komunitas Beranibaca | Lupakan kata sempurna, karena itu gak ada

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jangan Buat Resolusi Tahunan, Ini Gantinya!

13 Maret 2021   21:39 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:44 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergantian tahun menjadi momentum yang ditunggu banyak orang. Biasanya, di hari tersebut orang-orang memutuskan untuk membuat resolusi tahunan. Yang nantinya akan mereka wujudkan di tahun berikutnya. 

Tradisi ini terus berulang, karena dianggap penting sebagai ajang perbaikan diri.

Apa itu resolusi?

Resolusi adalah ikrar atau janji pada diri sendiri dengan menuliskan rentetan daftar keinginan. Resolusi dinilai dapat menjadi indikator perkembangan dan motivasi untuk perbaikan diri ke depan. 

Pertanyaannya, apakah cukup hanya menuliskan daftar keinginan di dalam resolusi tahunan? Karena banyak dari kita yang akhirnya terjebak dalam siklus resolusi yang sia-sia.

Sehebat apapun resolusi yang telah direncanakan dengan matang tidak akan pernah cukup tanpa adanya niat dan kedisiplinan. Dibuat dan ditujukan kepada diri sendiri, maka haruslah menyesuaikan dengan kapasitas diri. Lantas, kenapa resolusi tahunan sulit sekali terpenuhi?

Faktor pertama, lalai dalam menentukan tanggal mulai. Kita seringkali hanya terpaku pada motivasi, sampai lupa memikirkan "kapan dan bagaimana" seharusnya kita mulai menjalankannya. 

Tanpa perencanaan yang cermat dan akurat, motivasi sebesar dan sekuat apapun tidak akan bisa menggerakkan seseorang untuk memenuhi resolusinya. Disiplin dalam menunaikan jadwal kegiatan juga penting demi mencegah penundaan yang tidak kita inginkan.

Faktor kedua, daftar keinginan yang terlalu banyak, terlalu sulit, dan kadang bertentangan antar satu dengan lainnya. Ibarat membuat daftar belanjaan, semakin banyak yang harus dibeli, semakin banyak pula yang harus dikorbankan dan usaha yang dikeluarkan. Itu artinya, kamu harus siap dengan resolusi yang kamu buat.

Tidak bisa dipungkiri, alam bawah sadar kita cenderung lebih sering menolak saat berhadapan dengan daftar kegiatan yang begitu panjang. Karena bertentangan dengan sifat alami dan keterbatasan yang manusia punya. Hingga akhirnya, berujung pada kegagalan dan mengerjakan hanya semaunya.

Faktor ketiga, target resolusi yang tidak terukur, tidak realistis, dan tidak spesifik. Salah seorang teman mengatakan, "Aku harus bisa menerbitkan 3 buku solo di tahun ini!" 

Pertanyaannya adalah, buku apa yang ingin kamu tulis? Target sasaran yang tidak jelas dapat menyebabkan keraguan dan membuat seseorang akhirnya mengurungkan niat atau menunda untuk memenuhinya.

Kita selalu terobsesi dengan hasil daripada mencari tahu bagaimana cara-cara untuk mencapainya. Kita lebih sering mengukur kesuksesan dengan hasil daripada usaha dan jerih payah yang sudah kita lakukan.

Jadi, apakah membuat resolusi tahunan itu salah? Jawabannya, tidak. Namun, ada jalan alternatif lain yang bisa menunjang keberhasilan resolusi tahunan. Daripada merumuskan kegagalanmu sendiri dalam bentuk resolusi, lebih baik ganti tradisi ini dengan membuat MIT setiap hari. Apa itu MIT?

Most Important Task. Target jangka pendek yang harus dikerjakan setiap hari. Jika resolusi tahunan selalu mencapai kata gagal, mungkin membuat MIT bisa menjadi solusi.

Metode ini saya adopsi dari buku "The Power of Less" karya Leo Babauta. Caranya yaitu, menuliskan paling banyak 3 kegiatan setiap hari. Tulislah kegiatan yang masuk ke dalam kategori paling penting untuk diselesaikan hari itu. Kalau pada pelaksanaannya ternyata kita bisa menyelesaikan lebih dari 3, maka anggap saja itu adalah bonus atas pencapaian kita.

Kenapa cuma tiga, padahal banyak yang harus kita selesaikan? Lebih baik sedikit tetapi terpenuhi, daripada banyak tetapi tidak terlaksana sama sekali.

Membuat resolusi tahunan memang bukan sebuah kesalahan. Dengan mencatat, otak jadi lebih mudah mengingat. 

Namun, dalam pelaksanaannya sering kita temukan realita yang tidak sejalan dengan ekspektasi yang kita kira. Membuat target jangka pendek dengan metode MIT bisa membantu kita menyelesaikan target resolusi secara bertahap.

Ayo, biasakan diri untuk bekerja lebih sedikit demi mencapai hasil yang lebih baik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun