Mohon tunggu...
Melati Alya Putri
Melati Alya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Coffee Lady

Penulis amatir | PJ KMO Indonesia | Divisi admin komunitas Beranibaca | Lupakan kata sempurna, karena itu gak ada

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penipuan Uang Gratisan, Bot di Telegram Semakin Meresahkan

11 Maret 2021   22:08 Diperbarui: 12 Maret 2021   11:28 5465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telegram, aplikasi sejuta umat yang memiliki beragam fitur bermanfaat. Kerap kali disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang ingin meraup keuntungan. Kemudahan yang diberikan oleh aplikasi Telegram tidak hanya membuka peluang bagi kreativitas penggunanya. Namun juga memberikan jalan bagi beberapa oknum untuk melancarkan aksi kejahatan.

Salah satu fitur khusus yang menjadikan telegram lebih unggul daripada whatsapp adalah bot. Yaitu akun robot dari pihak ketiga yang diprogram untuk tujuan tertentu dengan cara memproses perintah yang diberikan oleh penggunanya. Uniknya, semua orang bisa membuat bot telegram sendiri dan merilisnya ke seluruh dunia. Ada banyak sekali jenis bot di Telegram, mulai dari bot yang menyediakan layanan quiz, game, polling, ramalan cuaca, daftar harga, terjemahan, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, kemudahan ini justru menjadi celah masuknya kejahatan. Kasus yang paling banyak dan menyebar luas di masyarakat adalah penipuan uang gratis. Para pelaku mengatasnamakan brand e-wallet yang cukup populer dengan tawaran yang sangat menggiurkan. Di tengah situasi pandemi begini, siapa orang yang tidak mau diberi iming-iming uang? Apalagi kalau syarat yang diajukannya bisa dikerjakan sambil rebahan.

Beberapa brand e-wallet yang populer seperti Dana, Ovo, Gopay menjadi kedok untuk menutupi aksi mereka. Link bot dengan headline UANG GRATIS dipercantik caption ajakan yang manis dan persuasif. Menjadi pesan berantai di grup whatsapp lalu banjir oleh masyarakat yang tanpa pikir panjang langsung meng-klik ketika melihat kata UANG. Terlebih jika label oknum yang mengadakan event tersebut adalah salah satu brand e-wallet ternama, siapa lagi yang tidak akan tergoda?

Syarat yang diajukan oleh bot PENIPUAN UANG GRATIS ini hampir semuanya sama. Yaitu, pengguna wajib men-share link undangan dan mendapatkan sebanyak-banyaknya orang yang meng-klik tautan undangan tersebut. Sebagaimana aturan yang juga diterapkan di aplikasi lain seperti Hello, snack video, dan lainnya. Setiap kali pengguna mendapatkan orang yang meng-klik tautan undangannya maka dia akan mendapatkan upah. Semakin banyak klik, semakin banyak pula pundi-pundi rupiah yang didapat.

Namun, realita kehidupan memang tidak seindah iming-iming penipuan. Setelah berhasil menimbun saldo cukup banyak, eh ternyata pihak admin bot memberikan tarif yang wajib dibayar untuk setiap penarikan saldo. Yah, gak jauh beda dengan model penipuan yang biasa dikirim lewat SMS.

"Selamat, nomor anda terpilih sebagai pemenang undian uang 100 JUTA. Info lebih lanjut hubungi nomor berikut."

Setelah dihubungi, malah diminta uang untuk penarikan hadiah. Kalau menurut logika, kenapa gak langsung dipotong saja dari jumlah keseluruhan saldo yang kita punya? Kenapa harus dibayar di muka?

Kasus penipuan semacam ini sudah menjamur di lingkup masyarakat. Adakalanya, kita harus bersikap skeptis dan mengenakan kacamata kritis sebelum bertindak. Pastikan lagi kepada pihak yang bersangkutan, apakah benar mereka sedang mengadakan bagi-bagi uang gratisan?

Di dunia digital seperti sekarang ini, setiap hari kita kebanjiran informasi. Sampai-sampai sulit membedakan mana yang nyata dan asumsi semata. Hindari meng-klik link yang tidak jelas kepastiannya, karena dapat memicu pembajakan, pencurian informasi pribadi, bahkan penipuan seperti kasus di atas tadi. Yuk, budayakan bertanya dan berpikir sebelum bertindak agar tidak mudah dibodohi oleh kemudahan yang ditawarkan teknologi.

Kalau kalian, pernah mengalami kasus penipuan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun