Sebetulnya sedikit tidak bermasalah jika gunjingan itu tidak sampai menjadi kata-kata lancang yang meluncur tepat ke depan objek pergunjingan, tetapi sayangnya ada banyak yang sudah menjadi objek gunjingan harus merangkap menjadi sasaran cemoohan.
Lagi-lagi, manusia memang berbeda dengan hewan. Sebab tidak ada seekorpun hewan yang pernah mempermasalahkan berapa kali hewan lain ganti pasangan juga tidak ambil pusing dengan kawannya yang bercinta tepat di depannya.
Sedangkan manusia dengan akal di kepalanya malah terlampau peduli tentang siapa pacar anak tetangganya, jarak kelahiran anak pertama dengan akad nikahnya, termasuk mengomentari bagaimana ia berinteraksi dengan lawan jenis. Bagaimana bisa seseorang mendapat titel sarjana sosiologi, psikologi, sekaligus mempelajari biologi sebegitu baiknya?
Sayangnya saya juga manusia. Namun bukankah malah lebih kredibel jika saya menuliskan keburukan spesies saya daripada memperolok alien di planet lain?
Bahwasanya semua manusia melakukan apapun yang telah disebutkan diatas adalah benar. Pada tingkatan apa dan apakah orang itu menolak fakta bahwa ia-tengah-memberi-andil-pada-kehancuran-seseorang adalah lain hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H