Sasa kudian indak baguno
Lagu ini menjelaskan tentang anak perempuan Minangkabau sekarang ini sudah banyak di temukan memakai baku seksi yang artinya baju ketat atau pendek yang sangat tidak sesuai dengan adat dan agama yang di anut dalam kehidupan masyarakat di Minangkabau. Dalam lagu ini juga diingatkan agar dapat menjaga adat di ranah Minang dan tetap menjaga harga dan martabat diri jangan sampai menyesal kemudian hari hanya karena ingin mengikuti perkembangan zaman .
Sebagai perempuan minang harus bisa mengendalikan modernisasi karena perempuan Minang yang akan menjadi calon bundo kanduang.Dan jika Semakin tertutup seorang perempuan semakin tinggi nilai nya Perempuan yang mengumbar aurat sama saja dengan merendahkan harga dirinya Hal ini dapat terjadi karena pengaruh flim sinetron yang ada di tv atau bisa jadi karena adanya tren yang ada pada zaman sekarang ini.
Masyarakat Minangkabau yang memang telah menganut agama islam sejak dulunya, di dalam islam menempatkan perempuan dengan norma-normanya berasal dari wahyu Ilahi, telah menempatkan perempuan pada posisi yang sangat terhormat dan mulia sesuai dengan kodratdan tabiatnya, setara dengan kaum laki-laki dalam masalah kemanusiaan dan hak-haknya.
Dan Seorang wanita dikaruniakan fitrah yang secara tidak sadar merupakan sebuah keistimewaannya tersendiri, Sedikti dari karunia fitrah yang diberikan itu adalah kunci kebahagiaan dunia, jaminan surga, pemegang kunci surga, bebas memilih puasa atau tidak saat hamil dan menyusui, serta besar pahala saat merawat suami sakit. Karena perempuan sebagai perantara terlahir manusia ke dunia. Itu lah pandangan perempuan dari segi agama islam.
Sehingga dapat juga kita kaitkan dengan sebuah cerita yang ada pada saat zaman nabi, pada saat itu ada orang yang sedang sakit namun tidak sembuh-sembuh setelah dia pergi berobat lalu bernazar jika dia sembuh akan bersedekah kepada setan , kemudian dia pun sembuh , maka di carinya lah setan namun tidak ia temui kemudian seorang ulama berkata kepadanya untuk mencari seorang wanita yang mengumbar kan aurat nya dan bersedekahlah kepada nya. Bukan berarti perempuan itu setan namun logikanya setan memiliki sifat mengoda dan membawa orang untuk berbuat dosa maka jika perempuan mengumbarkan aurat nya maka hal tersebut dapat menjadi dosa bagi orang yang melihatnya .
Maka sebagai perempuan Minangkabau dan penganut agama islam meski tetap menjaga aurat agar dapat menjaga adat dan agama yang telah didasari budi luhur dan akhlak mulia serta dapat membentengi diri dari pengaruh-pengaruh dari luar ( kontaminasi budaya dan agama lain serta perilaku yang dikategorikan haram).
Oleh Mela Putri jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H