Mohon tunggu...
Melani Zahra
Melani Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya adalah seorang pemikir yang sangat perfeksionis terhadap sesuatu dan sangat menyukai sebuah kebenaran terhadap keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbagai Pemikiran Michel Foucault

28 November 2022   15:59 Diperbarui: 28 November 2022   16:03 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai pemikiran Foucault yang akan dibahas dibawah ini yakni meliputi Kekuasaan, Arkeologi Pengetahuan, hingga Bio-Power. Sebelumnya kita ketahui dulu siapakah Michel Foucault ini ?

Michel Foucault adalah seorang pemikir yang terpenting pada Abad 20 asal Prancis dengan kemampuan pengetahuannya yang khas dalam menafsirkan pengetahuan, seksualitas, dan kekuasaan. Foucault lahir di Poitiers pada 15 Oktober 1926 dan meninggal di Paris pada 25 Juni 1984. Pada 1945 Foucault belajar filsafat di Lycee Henry-IV, Paris dan tahun 1952 ia menerima diploma Psiko-Patologi dari Institut Psikologi di Paris. Hingga, pada tahun 1960 ia mengajar Psikologi di Universitas Clermont-Ferrand. Foucault dikenal sebagai pemikir yang tidak mau dikotakkan dalam satu arus pemikiran, misalnya Strukturalis, Hermenutik, Neo Strukturalis atau pengamat sejarah. Beberapa karya penting foucault diantaranya, Madness and Civilization, The Birth of the Clinic, Death and The Labyrinth, The Order of Things, dan The Archaeology of Knowledge.

KEKUASAAN

Kekuasaan menjadi tema sentral dalam pemikiran Foucault. Mengapa begitu ? karena hampir semua karyanya berbicara tentang politik dan kekuasaan sebagai fokusnya. Kekuasaan diberi tafsir baru yang sama sekali berbeda dengan para ilmuwan sosial dan politik. Di berbagai diskusi dan kesempatan Foucault tidak berbicara mengenai kekuasaan Refresif (Freud), atau pertarungan kekuatan (Machavelli, Marx) bukan pula sebagai fungsi dominasi kelas sosial dengan penguasaan sumber ekonomi dan manipulasi ideologi (Marx).

Menurut Foucault, kekuasan itu suatu hal yang menyebar tanpa bisa dilokalisasi dengan letak yang selalu ada dimana-mana dan datang darimana pun. Kekuasaan ini meresap dalam seluruh relasi sosial seperti anak muda, orang dewasa, orang tua, pemuka agama, atau pemerintah. Kekuasaan ini beroperasi dan tidak dimiliki oleh siapapun tetapi bekerja dalam relasi pengetahuan dan lembaga. Sifat kekuasaan ini biasanya tidak represif tetapi produktif.

Produksi kekuasaan ini bersumber dari adanya perbedaan, ketidaksamaan, dan diskriminasi. Dalam proses bekerjanya kekuasaan terbagi menjadi politik dan ekonomi, hubungan seksualitas, dan penyebaran pengetahuan. Menurutnya, kekuasaan itu mempesona karena orang rela menderita demi kekuasaan dan pengetahuan adalah kekuasaan. Relasi dalam kekuasaan pengetahuan ini karena adanya hubungan timbal balik antara kekuasaan dengan pengetahuan. Kekuasaan diartikulasikan ke dalam pengetahuan, dan sebaliknya pengetahuan diartikulasikan dalam kekuasaan. Teknik dalam kekuasaan itu adalah membidik kepatuhan dan pengawasan sehingga akan menjadi kekuasaan.

ARKEOLOGI PENGETAHUAN

Arkeologi Pengetahuan adalah salah satu model pendekatan untuk menganalisis sejarah. Pendekatan ini ditulis Foucault dalam bukunya, The Archeology of Knowledge. Pendekatan sejarah Arkeologi Pengetahuan menitikberatkan pada aspek diskontinuitas peristiwa sejarah yang dikaji. Pendekatan Arkeologi Pengetahuan digunakan untuk melihat suatu sistem pemikiran, atau dalam istilah Foucault disebut formasi diskursif (lebih dikenal dengan "wacana").

Ada tiga tahapan dalam arkeologi pengetahuan yaitu positivitas merupakan tahapan analisis yang dipakai untuk melihat apakah terjadi komunikasi atau sinkronisasi pemikiran antara para tokoh di suatu negara atau wilayah dengan tokoh wilayah lain. Selanjutnya apriori historis adalah analisis fase sejarah atas lahirnya suatu pemikiran dan arsip adalah sistem pembentukan hingga transformasi pernyataan-pernyataan.

BIO-POWER

Bio-power adalah sebuah teknologi kekuasaan  pada tubuh yang digunakan untuk mengontrol seluruh penduduk. Anatomi politik pada tubuh manusia yakni berawal dari ide sebagai mesin produktif, berguna, dll lalu muncul dalam pendidikan, militer, yang bekerja untuk membuat penduduk lebih disiplin. Kontrol regulasi dalam sebuah bio-politik pada penduduk yakni dalam tubuh yang merupakan bagian dari mekanisme kehidupan-propagasi, kelahiran dan kematian, kesehatan dan harapan hidup. Hal ini digunakan dalam demografi, analisis kekayaan untuk mengontrol populasi statistik. Bio-power dilakukan dalam mendukung perkembangan kapitalisme dan sistem peradilan.

Link antara kontrol tubuh dan kekuasaan membuat seksualitas menjadi isu politik melalui 2 cara, yaitu:

  • Mendisiplinkan tubuh (Discipline of the body)  Dengan mengontrol dan mendisiplinkan tubuh manusia sesuai dengan apa yang diinginkan.
  • Meregulasi penduduk (Regulation of population) Mempengaruhi bidang medis dan psikologis, serta kebijakan publik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun