Mohon tunggu...
Melani NurWahidah
Melani NurWahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tantangan dan Gejolak Politik Selama Berlangsungnya KTT G20 di Bali

15 November 2022   12:20 Diperbarui: 16 November 2022   11:35 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presidensi G20 Tahun 2022 (Sumber www.cnbcindonesia.com) 

Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 yang dilaksanakan pada 15-16 November 2022 di Bali. Sebanyak 17 kepala negara/pemerintahan hadir dalam KTT G20 di Bali, namun mendapat kendala tantangan karena Rusia sudah memastikan dengan tidak hadirnya Presiden Vladimir Putin secara langsung dalam  g20 dibali. Putin akan digatikan oleh Menteri Luar Negerinya yaitu sergey lavrov meskipun putin tidak hadir tapi diperkirakan akan ikut hadir secara online dalam satu pertemuan.

Dengan Absennya rusia dalam ini diyakini bahwa rusia telah membuat rencana untuk melakukan serangan rudal besar-besaran diukraina. Ukraina mengungkapkan lewat juru bicara komando angkatan udara bahwa mereka telah memperkirakan rusia akan melakukan serangan besar-besaran seperti yang telah terjadi sebelum-sebelumnya.

Mengingat bahwa dalam G20 ini ukraina juga akan ikut diundang walaupun ukraina bukan termasuk negara yang tergabung dalam G20, alasan diundangnya ukraina yaitu akibat terjadinya Perang dengan rusia yang mengakibatkan krisis dinegara tersebut

Dalam KTT G20 ini tidak hanya akan berfokus pada tujuan dibentuknya G20, yaitu Pemulihan ekonomi pasca pandemi untuk Peningkatan kesehatan global, Transmisi energi dan Transformasi digital. Namun dalam hal ini juga akan dibarengi dengan krisis global akibat perang antara Rusia dan ukraina.

Amerika serikat mengatakan bahwa krisis pangan dan energi ini adalah dampak dari invasi yang dilakukan oleh rusia ke ukraina. Presiden Amerika joe biden juga akan menyoroti dampak yang sudah dilakukan oleh Rusia ke Ukraina di KTT G20 dan dibarengi dengan isu lainnya.

Sementara itu, Rusia menganggap bahwa operasi militer yang dilakukan juga disebabkan oleh provokasi Barat terhadap ukraina. Di satu sisi Amerika sangat mengkampanyekan untuk mengutuk perang Rusia dan ukraina padahal salah satu faktor penyebab perang antara Rusia dan Ukraina adalah Amerika Serikat.

Isu Geopolitik yang terjadi antara kedua negara sangat menyoroti dalam Agenda G20 walaupun seharusnya Agenda utamanya adalah mengelola krisis. Perang antar keduanya membuat mereka saling tidak mau bertemu dan bahkan ukraina juga sempat menyampaikan usulan untuk mengeluarkan Rusia dari G20 dan membatalkan undangan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dibali. Pembahasan perdamaian antara Rusia-Ukraina bukan dijadikan sebagai sarana untuk meredakan konflik tapi malah cenderung sebagai ajang konflik.

Pelaksanaan G20 diindonesia dalam hal ini akan sangat sulit untuk mencapai kompromi karna banyak pihak didalamnya yang tidak mau mencapai keputusan bersama  secara konsensus. Padahal KTT G20 menjadi momentum bagi Rusia dan ukraina untuk melakukan perundingan perdamaian untuk melakukan negosiasi dan diskusi tentang isu keamanan dan ekonomi politik global, karna kedepannya mungkin tidak akan ada kesempatan lagi bagi kedua negara untuk saling dipertemukan dalam satu meja rundingan. Misal upaya perdamaian tidak memungkinkan untuk dilakukan, paling tisaj adalah mendorong kedua pihak untuk melakukan perundingan.

Tapi mengingat lagi bahwa Perundingan damai untuk perang yang skalanya cukup besar juga memerlukan proses yang sangat panjang telebih lagi apabila kedua negara masih belum menyerukan tanda-tanda perdamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun