Mohon tunggu...
MELANI DWI SAPUTRI
MELANI DWI SAPUTRI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Waled

Hallo, saya Melani Dwi Saputri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Melalui Kata-kata Puisi

5 Maret 2024   12:39 Diperbarui: 6 Maret 2024   20:26 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Patriotisme adalah rasa cinta dan loyalitas yang mendalam terhadap negara dan bangsa. Dalam puisinya ''Gerilya'' WS Rendra menggambarkan kebangkitan patriotisme melalui pengorbanan dan semangat mengabdi kepada bangsa, serta tekad untuk memperjuangkan keadilan dan martabat manusia. 

Puisi ''Gerilya'' karya WS Rendra menggambarkan suasana peperangan dengan penyampaian yang puitis dan penuh semangat, mencerminkan keberanian dan tekad para pejuang dalam menghadapi tantangan dan ketidakadilan.

Puisi karya WS Rendra juga menginspirasi pembaca untuk menghargai pengorbanan para pahlawan dengan merenungkan nilai-nilai seperti keberanian, kesetiaan, dan keadilan yang menjadi dasar dari perjuangan mereka.

Puisi ini menyoroti tekad yang kuat untuk memperjuangkan kebebasan dan martabat bangsa melalui pengorbanan para pejuang. Meskipun hal itu berujung pada pilu karena mereka kehilangan nyawa dan orang yang dicintai.

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan

Pada bait pertama penulis menggambarkan kekacauan dan kekerasan yang terjadi di medan perang dan penderitaan yang dialami oleh pejuang. Penderitaan yang mendalam dalam peperangan melawan penjajah tercermin sebagai simbol perjuangan terhadap kekuasaan yang menindas dan merampas kebebasan bangsa, hal tersebut menciptakan suasana yang memilukan.

Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya

Bait keempat dari puisi "Gerilya" karya WS Rendra menggambarkan adegan yang memilukan tentang kematian seorang pemuda yang menjadi korban kekejaman dan ketidakadilan. 

Secara dramatis penulis berhasil menggambarkan derita yang dialami oleh pemuda sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Melalui bait ini, Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya perdamaian dalam kehidupan.

Perdamaian bukanlah sekadar ketiadaan konflik dan peperangan melainkan terciptanya sisi keadilan dari segala aspek termasuk kesetaraan dan kesadaran saling menjaga martabat sebagai sesama manusia. Hal-hal tersebut juga menunjukkan betapa berharganya kedamaian dan kebebasan yang terkadang dianggap sebagai hal yang biasa. 

Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun