Patriotisme adalah rasa cinta dan loyalitas yang mendalam terhadap negara dan bangsa. Dalam puisinya ''Gerilya'' WS Rendra menggambarkan kebangkitan patriotisme melalui pengorbanan dan semangat mengabdi kepada bangsa, serta tekad untuk memperjuangkan keadilan dan martabat manusia.Â
Puisi ''Gerilya'' karya WS Rendra menggambarkan suasana peperangan dengan penyampaian yang puitis dan penuh semangat, mencerminkan keberanian dan tekad para pejuang dalam menghadapi tantangan dan ketidakadilan.
Puisi karya WS Rendra juga menginspirasi pembaca untuk menghargai pengorbanan para pahlawan dengan merenungkan nilai-nilai seperti keberanian, kesetiaan, dan keadilan yang menjadi dasar dari perjuangan mereka.
Puisi ini menyoroti tekad yang kuat untuk memperjuangkan kebebasan dan martabat bangsa melalui pengorbanan para pejuang. Meskipun hal itu berujung pada pilu karena mereka kehilangan nyawa dan orang yang dicintai.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling di jalan
Pada bait pertama penulis menggambarkan kekacauan dan kekerasan yang terjadi di medan perang dan penderitaan yang dialami oleh pejuang. Penderitaan yang mendalam dalam peperangan melawan penjajah tercermin sebagai simbol perjuangan terhadap kekuasaan yang menindas dan merampas kebebasan bangsa, hal tersebut menciptakan suasana yang memilukan.
Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kesumatnya
Bait keempat dari puisi "Gerilya" karya WS Rendra menggambarkan adegan yang memilukan tentang kematian seorang pemuda yang menjadi korban kekejaman dan ketidakadilan.Â
Secara dramatis penulis berhasil menggambarkan derita yang dialami oleh pemuda sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Melalui bait ini, Rendra mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya perdamaian dalam kehidupan.
Perdamaian bukanlah sekadar ketiadaan konflik dan peperangan melainkan terciptanya sisi keadilan dari segala aspek termasuk kesetaraan dan kesadaran saling menjaga martabat sebagai sesama manusia. Hal-hal tersebut juga menunjukkan betapa berharganya kedamaian dan kebebasan yang terkadang dianggap sebagai hal yang biasa.Â
Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama
Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel
Pada bait kelima Rendra menggambarkan sebuah momen ketenangan dalam kehidupan sehari-hari, di mana seorang gadis berjalan dengan membawa sayur di pagi hari. Makna dari bait ini adalah keindahan sederhana dalam kehidupan yang terkadang terlupakan di tengah-tengah kekacauan perang.Â
Namun pada bait selanjutnya perubahan drastis terjadi. Kedamaian tiba-tiba menjadi pilu yang mendalam ketika gadis tersebut mengalami kesedihan dan menjerit dalam tangis atas kepergian sang pemuda yang gugur di medan perang.
Dalam puisi "Gerilya" karya WS Rendra, perjuangan melawan penjajah menjadi tema sentral yang menggambarkan semangat perlawanan rakyat terhadap penindasan dan kekuasaan yang tidak adil. Para tokoh dalam puisi ini, baik pemuda yang gugur dalam pertempuran maupun gadis yang meratapi kepergiannya, menjadi simbol dari keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi penjajah untuk tetap bersemangat dalam memperjuangkan keadilan. Perjuangan perlu dilakukan karena itu adalah cara untuk melawan penindasan yang ada di dunia ini. Sebab tanpa perjuangan, kita tidak akan bisa mencapai perubahan yang kita inginkan untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan serta menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI