Ia beri jeritan manis
dan duka daun wortel
Pada bait kelima Rendra menggambarkan sebuah momen ketenangan dalam kehidupan sehari-hari, di mana seorang gadis berjalan dengan membawa sayur di pagi hari. Makna dari bait ini adalah keindahan sederhana dalam kehidupan yang terkadang terlupakan di tengah-tengah kekacauan perang.Â
Namun pada bait selanjutnya perubahan drastis terjadi. Kedamaian tiba-tiba menjadi pilu yang mendalam ketika gadis tersebut mengalami kesedihan dan menjerit dalam tangis atas kepergian sang pemuda yang gugur di medan perang.
Dalam puisi "Gerilya" karya WS Rendra, perjuangan melawan penjajah menjadi tema sentral yang menggambarkan semangat perlawanan rakyat terhadap penindasan dan kekuasaan yang tidak adil. Para tokoh dalam puisi ini, baik pemuda yang gugur dalam pertempuran maupun gadis yang meratapi kepergiannya, menjadi simbol dari keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi penjajah untuk tetap bersemangat dalam memperjuangkan keadilan. Perjuangan perlu dilakukan karena itu adalah cara untuk melawan penindasan yang ada di dunia ini. Sebab tanpa perjuangan, kita tidak akan bisa mencapai perubahan yang kita inginkan untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan serta menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H