Mohon tunggu...
MELANI DWI SAPUTRI
MELANI DWI SAPUTRI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Waled

Hallo, saya Melani Dwi Saputri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Pelajar dalam Memerangi Hoaks pada Pemilu 2024

4 Februari 2024   13:40 Diperbarui: 6 Maret 2024   20:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Konflik

Hoaks dapat memicu konflik antar kelompok dengan menyebarkan informasi yang memprovokasi.

4. Menghambat penyebaran informasi 

Hoaks dapat menjadi hambatan dalam penyebaran informasi yang benar dan akurat tentang pemilu.

5. Mengganggu proses kampanye

Hoaks dapat mengganggu proses kampanye dengan menyebarkan informasi negatif atau palsu tentang kandidat, yang dapat menyebabkan terhambatnya pesan kampanye yang sebenarnya.

Pada pilihan Umum sebelumnya, Plt. Kepala Biro Humas Sekretariat Jendral Kementrian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, pada tahun 2019 jumlah hoaks terbanyak ditemukan pada bulan April yang bertepatan dengan momentum pesta demokrasi Pilpres dan Pileg. Ferdinandus mengungkapkan, ditemukan sebanyak 501 hoaks pada bulan April 2019.

Nah, agar pelajar seperti kita terhindar dari hoaks selama Pemilu 2024, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, seperti:

  • Meningkatkan pemahaman tentang proses Pemilu dengan mencari tahu bagaimana Pemilu berlangsung dan cara kerjanya.
  • Berpikir kritis dan bijak dalam menerima segala informasi yang ada di media sosial, dengan mencari tahu akan kebenaran informasi yang diterima.
  • Mencari dan membagikan informasi dari situs-situs resmi atau media yang terpercaya, seperti situs resmi KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan BAWASLU (Badan Pengawas Pemilihan Umum).
  • Berdiskusi mengenai informasi bersama teman-teman dan tetap terbuka dengan pendapat yang berbeda.
  • Mengenali ciri-ciri umum hoaks seperti judul yang berlebihan, sumber dan informasi yang disampaikan tidak jelas dan tidak berdasar. Contoh judul yang berlebihan seperti ''Pemilu Tahun Ini Presiden diperbolehkan Memiliki Dua Wakil''.
  • Membagikan cara tentang bagaimana mengenali hoaks kepada keluarga dan teman-teman agar mereka juga bisa terhindar dari berita palsu.

Bijaklah dalam menerima segala informasi yang kita dapatkan, baik dari media sosial maupun orang-orang terdekat serta tidak tergesa-gesa dalam menyimpulkan dan menyebarkan pernyataan yang belum pasti kebenarannya. Meskipun hanya seorang pelajar, kita harus paham betul bagaimana berlangsungnya proses Pemilu dan cara kerja politik. Karena suara kita akan sangat berpengaruh dan menjadi penentu terhadap kemajuan bangsa dan negara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun