Mohon tunggu...
Melania.Melyati
Melania.Melyati Mohon Tunggu... Lainnya - Life Learners

instagram : Melania.Melyati

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat

Efek Bola Salju Covid-19 yang Dapat Menghancurkan Dunia

25 Desember 2022   11:26 Diperbarui: 25 Desember 2022   13:31 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun cara yang dapat dilakukan adalah pencegahan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk mencegah efek bola salju pandemi Covid ini antara lain adalah :

  1. Sosialisasi sedini mungkin

Perlu adanya sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan mental bagi ibu hamil dan dampak depresi pada ibu hamil terhadap kesehatan mental anak yang dikandung, terutama setelah anak tersebut beranjak dewasa. Sosialisasi tersebut harus dilakukan sedini mungkin, jauh sebelum kehamilan akan terjadi. Jadi bukan saja pada ibu hamil atau calon ibu, tetapi juga pada remaja laki dan perempuan. Film 'Dua Garis Biru' sangat cocok digunakan sebagai alat edukasi untuk para remaja dengan harapan mereka lebih sadar mengenai kehamilan dan tanggung jawab terkait kehamilan, antara lain : melahirkan, mengasuh, mendidik dan menjadi orang tua.

Dengan adanya kesadaran akan kehamilan dan tanggung jawabnya, diharapan bisa mencegah terjadinya kehamilan pranikah ataupun kehamilan yang tidak direncanakan dengan matang, karena kehamilan-kehamilan yang seperti itulah yang umumnya menyebabkan populasi orang dengan gejala depresi membengkak. 


        2. Tempat yang aman dan dukungan sosial (komunitas)

Sangat penting adanya tempat yang aman dan dukungan untuk ibu hamil yang mengalami masalah atau tekanan secara mental. Di negara Filipina, ada sebuah tempat bernama Grace To Be Born, yaitu rumah singgah bagi wanita hamil dalam krisis. Selain menyediakan tempat tinggal sementara, tempat ini juga memberikan dukungan secara mental dan fisik untuk para ibu hamil, seperti makanan bergizi, kebutuhan medis dan komunitas yang tidak menghakimi, namun justru memberi dukungan mental.

Tempat ini juga menampung dan merawat bayi yang baru lahir selama masa pemulihan ibunya, juga memfasilitasi adopsi bayi yang diserahkan dan ditelantarkan ibunya.

Untuk sosialisasi dini dan membangun tempat penampungan seperti ini, tentunya perlu kerjasama, koordinasi dan sinkronisasi yang baik dari pemerintah dan masyarakat. Dari pemerintah bisa dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang menaungi Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dsb.  Tentunya juga perlu melibatkan masyarakat dengan membentuk komunitas-komunitas kecil seperti keluarga yang menerima, mendengarkan dan mencintai orang-orang dengan gejala depresi ringan dan bersama-sama membuat efek bola salju yang baik untuk dunia. Heal people, heal people.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun