Mohon tunggu...
Vanya  Karunia Mulia Putri
Vanya Karunia Mulia Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

Suka menulis, karena menulis adalah bagian dari hidupku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bodo Amat: Gampang Diucapkan, Sulit Dipraktikkan

15 Oktober 2022   14:00 Diperbarui: 15 Oktober 2022   14:00 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sikap bodo amat (Kompasiana/Vanya Karunia Mulia Putri)

"Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" karangan Mark Manson, menjadi salah satu buku yang cukup apik dalam mengajarkan bagaimana kita harus bersikap bodo amat.

Dalam bukunya tersebut, Mark Manson berupaya meyakinkan pembacanya untuk menjadi lebih kuat dan positif dalam berbagai peristiwa hidup.

Beberapa kutipan dalam buku ini yang menurut saya berkesan adalah:

Dan karena kita adalah kera, secara naluriah kita mengukur diri kita sendiri dengan berpatokan pada orang lain, dan untuk mencari status. Pertanyaannya bukan apakah kita mengevaluasi diri kita berdasarkan pencapaian orang lain; namun pertanyaannya adalah dengan standar apa kita mengukur diri kita sendiri?

Lewat kutipan tersebut, Mark ingin membantu kita untuk menetapkan standar yang lebih baik. Karena standar ini akan mengubah cara pandang diri kita sendiri.

Standar penentu kesuksesan, contohnya. Bagaimana kita ingin memandang kesuksesan? Standar apa yang kita gunakan, apakah pencapaian orang lain, perbandingan penghasilan, barang mewah yang dimiliki, atau hal lainnya.

Kutipan lainnya:

Keterbukaan untuk mengakui kesalahan harus ada terlebih dahulu, jika Anda menginginkan perubahan atau pertumbuhan.

Artinya kita harus mau mengakui kesalahan tindakan, pola pikir, atau cara pandang terhadap suatu hal. Ketika kita bersikap terbuka, perubahan atau pertumbuhan lambat laun akan tiba dengan sendirinya.

Kita tidak bisa selalu mengambil kendali terhadap apa yang terjadi pada kita. Namun, kita selalu bisa mengendalikan cara kita menafsirkan segala hal yang menimpa kita, dan cara kita meresponsnya.

Mark Manson ingin menegaskan bahwa sebagai manusia, kita bukanlah pemegang kendali atas segala sesuatu yang pernah atau akan terjadi pada diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun