Fangirl adalah istilah yang disematkan kepada perempuan yang suka mengikuti aktivitas sang idola. Sementara, fanboy adalah istilah untuk pria.
Menjadi seorang fangirl K-pop semenjak duduk di bangku kelas 4 SD hingga saat ini saya bekerja, sungguh sangat berkesan.
Hampir separuh usia hidup saya dihabiskan untuk mendengarkan musik, menonton konten, hingga mengunduh ribuan foto sang idola.Â
Tak heran jika memori smartphone penuh bukan karena foto selfie, melainkan karena konten musik, video, dan foto idola.
Manfaat jadi seorang fangirl atau fanboy
Bagi saya, aktivitas fangirling memberi sejumlah manfaat. Salah satunya, mengusir rasa penat seusai beraktivitas seharian.Â
Dengan menonton konten atau sekadar mendengarkan musik sang idola, dapat memberi saya energi baru, sekaligus me-refresh otak saya untuk kembali semangat bekerja dan beraktivitas.Â
Selain menghilangkan penat, aktivitas fangirling juga membuat saya memiliki banyak teman, baik di Indonesia maupun luar negeri. Ketika berkomunikasi dengan teman sesama fangirl atau fanboy dari luar negeri, mau tak mau harus menggunakan bahasa Inggris.
Hal ini membantu melatih kemampuan bahasa Inggris, khususnya dalam penulisan dan pemahaman kosa katanya.
Masih ada banyak manfaat lain yang bisa didapat ketika menjadi fangirl atau fanboy K-pop.Â
Contohnya, kepercayaan diri meningkat, dapat menghilangkan stres, termotivasi untuk mempelajari hal baru (misalnya bahasa Korea), dan masih banyak lagi.
Fangirl atau fanboy barangkali dikenal fanatik dan selalu heboh. Namun, ternyata di balik fanatisme dan kehebohannya itu, ada sejumlah manfaat yang bisa didapat.
Entah sampai kapan saya akan menjadi seorang fangirl. Namun, jika suatu saat nanti saya memutuskan untuk keluar dari dunia fangirling, saya pasti akan sangat rindu dengan segala hiruk pikuknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H