Mohon tunggu...
Vanya  Karunia Mulia Putri
Vanya Karunia Mulia Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis.

Sedang, dan akan selalu belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Opini.id Inovasi Baru untuk Citizen Journalism

6 Oktober 2018   10:33 Diperbarui: 10 Oktober 2018   16:55 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://opini.id/program/552/streetwalker

Opini.id juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membuat konten yang nantinya dapat diunggah ke website Opini.id. Ketentuan pembuatan kontennya adalah tidak boleh membuat berita fitnah dan bohong serta tidak boleh mengandung isu SARA dan pornografi.

Menurut penulis, hal ini merupakan salah satu bentuk citizen journalism, karena tidak semua orang yang dapat mengunggah konten ke Opini.id merupakan salah satu jurnalis yang belajar tentang jurnalistik atau profesional, namun ingin menyuarakan aspirasinya.

Jika dilihat, dari konten (produk citizen journalism) yang berupa tulisan atau stories, mayoritas mengkritik sebuah isu atau membahas sebuah isu yang sedang trending. Ketika membahas isu yang sedang trending pun, tidak bisa hanya menjelaskan kritik saja, namun juga harus dibuktikan dengan sumber yang kredibel dan valid.

https://opini.id/topik/6792/gunung-soputan-di-sulawesi-utara-meletus
https://opini.id/topik/6792/gunung-soputan-di-sulawesi-utara-meletus
Contoh konten yang ditulis, mengenai Gunung Soputan di Sulawesi Utara yang meletus, konten yang disampaikan sesuai dengan kejadian yang yang sedang trending atau sedang menjadi perhatian masyarakat banyak.

https://opini.id/topik/6753/anthonius-pahlawan-bandara-palu
https://opini.id/topik/6753/anthonius-pahlawan-bandara-palu
Contoh konten yang ditulis, mengenai Anthonius Gunawan Agung yang meninggal saat menjalankan tugas. Seperti yang kita tahu, berita gempa di Palu sedang menjadi perhatian masyarakat banyak.

Konten yang dibuat oleh citizen journalism, dapat dilihat sebagai alternatif baru bagi para pembaca berita yang enggan untuk membaca teks panjang. Opini.id seakan menjadi solusi, karena dalam pembuatan konten di Opini.id sangat dibatasi, untuk pembuatan konten tulisan maksimal hanya boleh 500 karakter, sedangkan untuk judul maksimal 45 karakter.

Untuk konten video, juga dibatasi ukurannya yaitu hanya boleh maksimal 70 MB, dan judul hanya boleh maksimal 45 karakter. Ketika mengunggah konten, tidak langsung konten itu akan tampil di website Opini.id, namun harus menunggu 1x24 jam untuk mengetahui apakah konten diterima atau tidak. Hal ini menjadi semakin mudah, karena konten ini dapat diunggah secara langsung melalui aplikasi Opini.id yang dapat diunduh di Play Store dan iOS.

Pada zaman ini, dengan berkembangnya teknologi juga mempengaruhi orang untuk berlomba-lomba dalam membuat berita, namun tidak semua berita diberitakan sesuai dengan fakta. Hal ini memiliki keterkaitan dengan kredibilitas dari sumber atau citizen journalism.

Menurut Miller dan Kurpius, kredibilitas dari citizen journalism sangat minim, karena citizen journalism bersifat bebas, dan tidak menjalin hubungan dengan organisasi serta "tidak memiliki gelar atau posisi" yang disebabkan juga karena ketidaktahuan pembaca (Miller & Kurpius, 2010: 150). Padahal menurut Miller dan Kurpius, dengan menjalin hubungan serta memiliki gelar atau posisi, hal itu sangat berpengaruh kepada kredibiltas dan kepercayaan terhadap citizen journalism (Miller & Kurpius, 2010: 141).

Pada setiap akhir konten yang diunggah di laman website Opini.id, memiliki ciri khas, yaitu terdapat polling yang berkaitan dengan konten tersebut. Tidak hanya itu saja, di laman website ini Opini.id juga sering membuat "Polling of The Week", yang umumnya mempertanyakan kepada masyarakat tentang isu yang sedang trending.

Polling of The Week oleh Opini.id
Polling of The Week oleh Opini.id
Menurut penulis, Opini.id tidak hanya sebagai media yang menerapkan prinsip jurnalisme multimedia saja, tetapi juga sebagai wadah untuk para citizen journalism dalam menyuarakan aspirasinya, namun juga melatih masyarakat agar berpikir lebih kritis terhadap suatu isu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun