Mohon tunggu...
Melani Bornok
Melani Bornok Mohon Tunggu... Dosen - Reasoning and Healing

Robert Morley, “Jatuh cinta pada dirimu adalah rahasia pertama menuju kesuksesan”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Penyimpangan Pemahaman terhadap "Self-Love"

11 November 2020   08:10 Diperbarui: 13 November 2020   01:13 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait dengan hal itu, jika kita sudah mengenal dan berdamai dengan diri kita maka tidak ada alasan lagi untuk insecure dengan keadaan fisik kita. Itulah sebabnya banyak beredar kutipan “Perbanyak bersyukur, kurangi insecure”, yang mengarah pada penghargaan kepada diri sendiri.

Sebenarnya, banyak sekali manfaat bila kita sudah mencintai diri kita sendiri, seperti perasaan bahagia, sukacita, dan kedamaian akan hadir dalam diri kita. 

Kita akan menjadi orang yang mampu memaafkan, ikhlas, tenang, berpikiran positif, dan tentunya tidak menjadi beban bagi orang lain. Karena intinya, bila kita sudah mencintai diri kita sendiri maka kita bisa menyelesaikan segala perkara yang kita miliki sendiri dan tentunya kita tidak akan membebani pihak luar atau orang lain untuk menyelesaikan masalah kita.

Sadar akan segala kekuatan, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki oleh diri sendiri merupakan kunci utama dalam mencintai diri. Namun, banyak yang salah kaprah mengenai hal itu terutama pada “kekurangan diri”. 

Ada sebagian orang yang beranggapan, bahwa mencintai diri sendiri berarti mencintai kekurangan diri juga. Ketika seseorang memiliki kekurangan/kelemahan seperti halnya orang yang obesitas, ia mengalami insecure dan sadar, bahwa tubuhnya sangatlah gemuk, lalu ia membaca sebuah kutipan motivasi yang berkata, “Cintailah dirimu sendiri dan segala kekuranganmu”. 

Setelah itu, ia tetap memuaskan nafsu makannya dengan anggapan, bahwa ia mencintai segala kekurangannya. Padahal itu merupakan tindakan dan pemahaman yang salah, karena jika hal itu dilakukan terus menerus kemungkinan besar ia akan mengalami beberapa penyakit terkait obesitasnya. Kita perlu memahami konsep self-love ini dengan benar, jangan sampai kesalahpahaman ini malah menjerumuskan kita kepada hal yang negatif. 

Terkait dengan kesalahpahaman terhadap konsep self-love, ada juga orang yang salah persepsi, bahwa self-love ini maksudnya memberikan kesenangan pada diri atau membiarkan diri terus-terusan dimanjakan.

Hal itu bisa saja benar (kondisional), namun akan menjadi hal yang fatal bila “kesenangan” yang dilakukan ialah tidak mengarah kepada hal yang baik.

Kesalahpahaman

Self-love juga diidentikan dengan “menjadi diri sendiri”. Kembali pada definisi self-love, yaitu mencintai diri sendiri, tentunya kita akan mengenal siapa diri kita dan kita bisa menjadi diri sendiri atau istilahnya tidak bermuka dua.

Ada kutipan, “Be happy with being you. Love your flaws. Own your quirks. And know that you are just perfect as anyone else, exactly as you are”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun