Mohon tunggu...
Melani Bornok
Melani Bornok Mohon Tunggu... Dosen - Reasoning and Healing

Robert Morley, “Jatuh cinta pada dirimu adalah rahasia pertama menuju kesuksesan”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Penyimpangan Pemahaman terhadap "Self-Love"

11 November 2020   08:10 Diperbarui: 13 November 2020   01:13 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Bersumber dari: Pixabay

Pernahkah kamu mendengar istilah self-love? Istilah ini sering diidentikkan dengan “memanjakan” diri sendiri dan mencintai kelebihan juga kekurangan diri sendiri.

Memang tidak ada yang salah mengenai pengidentikan tersebut, namun pengertian self-love ini sangatlah luas. Luasnya pengertian self-love ini membuat masing-masing orang menarik pemahaman yang berbeda-beda terhadap pemaknaannya. 

Ada beberapa orang yang beranggapan, bahwa self-love itu memanjakan diri seperti memberikan segala yang dinginkannya. Kemudian, ada juga yang memahami, bahwa self-love itu sifatnya egois seperti mementingkan diri sendiri dan memusatkanperhatian kepada diri sendiri secara berlebihan.

Tak hanya itu, ada yang beranggapan, bahwa self-love itu memenuhi kesenangannya untuk pemborosan yang membuat seseorang justru malah menjalani pola hidup konsumtif/hedonisme. 

Ada juga orang yang bisa menyepelekan nasihat dan masukan dari orang lain dengan beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh dirinya adalah hal yang paling benar. Contohnya seperti tidak menerima saran berupa, “Ada baiknya kamu rajin berolah raga karena mengingat berat badanmu yang berlebihan. 

Nantinya tidak baik untuk kesehatanmu sendiri”, mendengar hal seperti itu justru membuat orang tersebut menolaknya dengan beranggapan, bahwa segala kekurangan yang ada dalam dirinya telah ia terima dan membiarkan tubuhnya tetap seperti itu.

Kemudian yang paling berbahaya dari kesalahpahaman mengenai self-love ini ialah pasrah atau menyerah dengan segala kekurangan yang masih bisa diubah pada dirinya. 

Menurut Sarah-Len, pendiri organisasi dan direktur program dari Institut Kesehatan dan Kebugaran Emosional Global, dia mengatakan bahwa, “Self-love is more than just wearing nice attire and applying bouts of expensive make up and then claiming that you love yourself.” 

Maksudnya ialah, self-love itu lebih dari sekadar menggunakan pakain bagus dan menggunakan makeup yang mahal, kemudian mengklaim, bahwa kamu sudah mencintai diri sendiri. Itu merupakan pemahaman yang salah mengenai arti self-love yang sebenarnya.

Lalu terpikirkah kamu, apa itu sebenarnya self-love?

Definisi self-love

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun