Pendidikan yang dilakukan melalui media sosial seperti zoom meeting ataupun google meet serta menjadikan platform untuk mengutarakan pendapat di dalam kelas. Namun dibalik penggunaan platform tersebut, penggunaan media sosial lain seperti Twitter dapat menjadikan pula kebebasan dalam mengutarakan pendapat akan tetapi banyak efek negatif yang dihasilkan dari penggunaan media sosial Twitter akibat intensnya penggunaan platform tersebut pada masa pandemi ini. Dengan adanya platform-platform tersebut, pendidikan pembebasan dapat terealisasikan. Ditambah dengan fungsi media tersebut yang semakin berpeluang untuk keefesienan dalam kebutuhan pendidikan.
Pada kesimpulannya, transformasi pembelajaran yang pada awalnya dilakukan secara face-to-face dilakukan dengan cara e-learning karena pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan atas dasar daruratnya keadaan di Indonesia karena kasus terindikasi positif mempunyai kurva yang terus meningkat di Indonesia. Media sosial menjadi alat yang digunakan dalam pembelajaran seperti zoom meeting dan google meet. Di luar itu masih ada media sosial yang digunakan secara intens di luar penggunaan pembelajaran yang berpotensi menyebabkan hal negatif dilakukan oleh para siswa.
Pendidikan pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire menjadikan ajang untuk menunjukkan kebebasan di dalam lingkup pendidikan. Seperti adanya dialog yang dilakukan antara murid dengan murid dan murid dengan guru dengan ruang diskusi yang merdeka dan liberal. Untuk itu pendidikan harus menjadi jalan menuju pembebasan umat manusia, karena tujuan tertinggi manusia adalah humanisasi. Seperti yang dilakukan dengan pembelajaran e-learning menggunakan media-media tertentu untuk mengeluarkan gagasan atau berdiskusi dengan siswa lainnya.
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah agar menjadikan media sosial sebagai platform yang dapat memacu diri untuk mengembangkan pengetahuan dan pengembangan cara bernalar. Dan juga, selain sebagai alat untuk menunjang kegiatan pendidikan di dalam kelas, media sosial sifatnya sangat luas sehingga harus digunakan dengan sebijak mungkin.
Daftar Pustaka
Suparno, Paul. (2001). Relevansi dan Reorientasi Pendidikan di Indonesia. Basis. No.01- 02
Freire, Paulo. (2007). Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan. Â Â Â Â Â Â Terjemahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azzet, Muhaimin A. (2014). Pendidikan Yang Membebaskan. Penerbit Ar-Ruzz Media
Freire, P., Illich, Ivan., et. All. (2009). Menggugat Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit       Pustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H