Orkestrasi akan kekayaan hayati Indonesia, sudah seringkali didengungkan dunia. Sayang, berlimpahnya kekayaan hayati Indonesia yang berada di urutan ke-2 dunia, sejalan juga dengan tingkat kehilangan ragam spesiesnya.
Pernah terbersit, untuk apa mencari beragam flora fauna dengan menempuh rimba raya nan bahaya? Apa pentingnya bagi manusia?
Pertanyaan serupa mungkin saja banyak dipertanyakan orang awam. Hingga saat ini, masih banyak spesies baik flora maupun fauna yang belum terkuak manfaatnya. Upaya menemukan dan menyibak nilai manfaatnya terus dilakukan.
Jarang juga disadari, bila penemuan spesies telah membentangkan pengetahuan dan penemuan lainnya. Tak dapat dipungkiri bila biodiversitas telah berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan.
Sumber pangan yang langsung dapat dinikmati sebagai sumber karbohidrat (padi, jagung, umbi-umbian, talas-talasan), sumber protein (ikan, kacang-kacangan, daging, susu), vitamin dan mineral (buah-buahan dan sayuran).
Biodiversitas juga telah berperan sebagai sumber plasma nutfah guna mendukung sistem pertanian dan peternakan yang tangguh. Ragam genetik tumbuhan maupun hewan termasuk kerabat liarnya telah menjadi sumber daya potensial bagi perbaikan genetik.
Selain itu, beragam mikroba telah berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah. Kehadirannya telah membantu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
United Nations Summit on Biodiversity tahun 2020 menekankan pentingnya biodiversitas untuk memperkuat SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)). Tak hanya sebagai penyedia pangan dan air bersih, juga menjadi proteksi dari bencana alam.
SDGs sebagai haluan bersama dalam menopang masa depan dunia menekankan konsep berkelanjutan dengan pendekatan terhadap masyarakat, profit dan bumi. Tujuannya menyelaraskan kehidupan antara manusia, ekonomi dan lingkungan.