Mohon tunggu...
Melani Kurnia Riswati
Melani Kurnia Riswati Mohon Tunggu... Penulis - Humas Ahli Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN

Menyenangi kegiatan alam bebas, membaca dan menulis. Edukator dan pendamping komunitas lingkungan. Saat ini bertugas sebagai Humas Ahli Muda BRIN.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Biodiversitas Kawasan Perkotaan, Kenapa Perlu Lestari?

31 Oktober 2023   15:45 Diperbarui: 1 November 2023   09:15 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beragam foto flora dan fauna serta hasil riset yang ditampilkan dalam eksibisi. Foto dokumentasi: Nizar

Dalam sebuah laporan Millenium Ecosystem Assesment 2005 disebutkan bahwa penurunan tingkat kualitas dan kuantitas ekosistem keanekaragaman hayati sebagai penyangga kehidupan. Bila mengacu pada komitmen Convention on Biological Diversity (CBD) mengenai penilaian status keanekaragaman hayati, kondisinya terus mengalami penurunan. Tambah diperparah lagi dengan kondisi pencemaran dan eksploitasi.

Kompleksitas berbagai permasalahan yang muncul, menumbuhkan keprihatinan sehingga memunculkan partisipasi yang bersifat mandiri. Berbagai pendekatan dalam upaya melestarikan alam dan keanekaragaman hayati terus dilakukan. Berbagai gerakan penyadaran kepada masyaraat terus digaungkan

Sebagai bagian dari fungsi ekosistem kota, keberadaan keanekaragaman hayati kawasan urban tak hanya dikaji oleh peneliti. Namun telah menarik banyak kelompok minat di masyarakat untuk melakukan observasi dan pendataan secara masif. 

Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni pendataan jenis-jenis satwa liar kawasan kota yang di lakukan sekelompok anak muda kreatif.

Kegiatan pengamatan burung kota yang melibatkan partisipasi masyarakat umum. Foto dokumentasi: Ahmad Baihaqi
Kegiatan pengamatan burung kota yang melibatkan partisipasi masyarakat umum. Foto dokumentasi: Ahmad Baihaqi

Adalah Ahmad Baihaqi, M.Si dari Belantara Foundation bersama tim volunteer-nya secara konsisten melakukan pendekatan sains dalam mengungkap peran biodiversitas perkotaan. 

Selaku kader konservasi alam Jakarta, tak hanya menguak potensi keanekaragaman hayati ibu kota, namun kiprahnya telah menelurkan rekomendasi bagi Pemerintah Provinsi Jakarta dalam upaya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati kota Jakarta.

Dalam rentang 2015-2023, 40 RTH dengan luasan 166,42 hektar telah berhasil diubeknya. Hasil temuannya berupa 7 jenis jamur makro, 42 jenis capung, 29 jenis kupu-kupu, 32 jenis herpetofauna, 9 jenis mamalia dan 130 jenis burung. 

Dari 130 jenis burung, 21 jenis diantaranya termasuk jenis burung yang dilindungi oleh Permen LHK No.106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi.. Tak heran bila capaian tersebut telah terdokumentasi dalam berbagai publikasi ilmiah maupun populer.

Hal senada juga dilakukan Dr. Nurul Winarni. Secara perlahan namun pasti kegiatan citizen science mulai diperkenalkannya. Sebuah kegiatan kerja ilmiah yang dilakukan masyarakat secara menyenangkan dengan dampingan ilmuwan profesional atau lembaga ilmiah. Kecintaannya akan lingkungan alam, ditularkannya dengan merangkul minat masyarakat terutama dalam upaya monitoring keberadaan biodiversitas kawasan urban. 

Dalam kesibukannya mengajar dan penelitian, kegiatan dampingan serta pelatihan terhadap warga yang berminat terus dilakukannya. Kupukita.org menjadi platform dalam upayanya mengungkap data kupu-kupu di kawasan Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun