Adanya cekaman atau stres pada tanaman, menimbulkan perubahan baik secara fisik atau kimia. Berbagai upaya adaptasi telah dilakukan, seperti penggunaan tanaman yang toleran terhadap kondisi cekaman dan irigasi hemat air.
Saat ini keterlibatan mikroorganisme telah menjadi perhatian. Berbagai hasil riset yang mulai terkuak, memberikan peluang dan harapan untuk terus menemukan strategi terbaik.
Optimalisasi Bakteri Simbion
Secara terminologi sederhana, bakteri simbion diartikan sebagai bakteri yang hidup bersama-sama dengan tanaman inang. Saat ini, senyawa bioaktif yang dihasilkannya, telah memberikan banyak manfaat antara lain bidang pertanian untuk memaksimalkan produktivitasnya.
Dukungan teknologi budidaya yang adaptif pada kondisi cekaman kekeringan harus terus diupayakan. Demi mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah. Sehingga budidaya tanaman pada lahan kering dapat dilakukan secara produktif dan berkelanjutan.
Bertajuk "The Role of Symbiont Bacteria in Assisting The Adaption of Host Plants to Drought Stress" , pada webinar series episode 20, Kelompok Riset Interaksi Mikroba tanaman, Pusat Riset Mikrobiologi Terapan-BRIN berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam optimalisasi lahan kering dengan memanfaatkan mikroba simbion, pada Rabu (26/7).
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Riset Mikrobiologi Terapan, Dr. Ahmad Fathoni, M.Eng menegaskan bila tantangan global akibat perubahan iklim yang terus berlangsung, mendorong peneliti untuk terus mencari solusi.Â
Kondisi tanah banyak tercemar akibat penggunaan bahan kimia sintetik, seperti pestisida dengan dosis yang kurang tepat telah berlangsung lama.Â
Degradasi lingkungan pun tak terhindarkan lagi. Sehingga tanah produktif untuk lahan pertanian pun semakin terbatas. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi suplai hasil pertanian.