Kepala Pusat Mikrobiologi Terapan, Dr. Ahmad Fathoni  M.Eng, juga menambahkan akan pentingnya pencarian jenis baru, bioprospeksi dan kegiatan konservasi.
"Transformasi riset berbasis data akan menjadi prioritas di skala nasional. Kegiatan akuisisi keanekaragaman hayati dan data genom dengan memanfatkan sumber daya lokal dapat dilakukan secara bersinergi dengan pihak mitra industri." Tandas nya.
Â
Mendongkrak Produktivitas Melalui  Strategi PemuliaanÂ
Dalam upaya optimalisasi potensinya, dukungan kegiatan silvikultur dan pengelolaan yang terintegrasi menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Perbanyakan tanaman menjadi kegiatan yang sangat berperan penting. Tak hanya sebagai penyediaan materi, namun juga dalam serangkaian riset dan kebutuhan bagi penanaman secara komersial. Dan dalam proses produksi bibit unggul, informasi yang tepat terkait teknik perkecambahan dan pemeliharaan menjadi kunci.
Secara alami, tanaman Eucalyptus tumbuh pada habitat arid (tandus). Dijumpai tumbuh tersebar di Australia, Filipina, Papua New Gunea dan Papua (Indonesia). Marga Eucalyptus meliputi 700 jenis. Namun dalam pengembangan hutan tanaman industri, jenis Eucalyptus pellita yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia asal Papua, yang telah dikembangkan secara massal.Â
Hal ini didasarkan pada berbagai keunggulan yang dimilikinya, antara lain : cepat tumbuh, berbatang tunggal, lurus dan tidak berbanir, bebas cabang, mampu beradaptasi serta tahan terhadap serangan hama penyakit. Kemampuannya dalam rotasi yang pendek dengan produktivitas yang tinggi sehingga memiliki nilai ekonomi yang cukup diperhitungkan.
Dalam pengelolaan hutan tanaman industri, peran pembibitan menjadi sangat krusial. Sebagai garda depan dalam penyedia bibit secara massal. Dalam proses pengembangbiakannya, tentu tidak lepas dari sentuhan teknologi sehingga menghasilkan bibit terpilih yang berkualitas dan berkelanjutan.
Tak dapat dipungkiri bila Divisi Riset dan Pengembangan memiliki peran  kunci dalam memberikan dukungan penyediaan material unggul. Salah satu nya nursery yang dikembangkan PT Arara Abadi yang merupakan bagian dari Sinarmas Forestry. Berlokasi di Perawang Riau, nursery berteknologi maju ini memiliki kapasitas produksi 8 juta bibit per tahun dari luas pembibitan 4 hektar.