Mohon tunggu...
Melani Kurnia Riswati
Melani Kurnia Riswati Mohon Tunggu... Penulis - Humas Ahli Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN

Menyenangi kegiatan alam bebas, membaca dan menulis. Edukator dan pendamping komunitas lingkungan. Saat ini bertugas sebagai Humas Ahli Muda BRIN.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyelami Spirit Riset Masa Lalu Dalam Perayaan 250 Tahun Reinwardt

11 Juni 2023   23:31 Diperbarui: 11 Juni 2023   23:42 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misi Ilmiah Dalam Spirit Penjelajah

Kemolekan alam dan popularitas akan kekayaan flora fauna Indonesia yang mendunia, telah sejak lama menjadi magnet para penjelajah dan petualang alam untuk mengarungi rimba raya nusantara. Narasi Darwin yang tertuang dalam The Malay Archipelago tambah menegaskan.  Tak ayal, para naturalis Belanda terus mengalir berdatangan.

Peneliti dari berbagai negara se-olah berlomba untuk menguak potensi kekayaan hayati Indonesia. Dan menikmati panorama alam nan indah. Eksplorasi dengan melakukan kegiatan koleksi menjadi hal yang tak dilewatkan. 

Catatan perjalanan ataupun jurnal bermunculan. Karya-karya tersebut tentu menjadi berharga karena memuat historiografi seputar alam Indonesia.

Sejak abad ke 18 arah penjelajahan mulai berubah, perdagangan dan penaklukan sudah tidak lagi menjadi motif utama penjelajahan. Hal ini karena sebagian wilayah dunia telah ditemukan oleh penjelajah Eropa. 

Petualang baru adalah kaum ilmuwan. Keingintahuan ilmiah mendorong para avonturir melakukan sejumlah ekspedisi paling nekat. Dari mereka yang bernyali besar, berbagai contoh tumbuhan dan hewan pun meluncur ke Eropa. Tak hanya itu, penemuan ilmiah dari rahasia alam mulai terkuak.

Imperium Belanda kala itu mengalami kelesuan perang. Ideologi kolonial pun mulai pindah haluan. Mereka mulai menggantungkan harapannya kepada ilmuwan. Salah satunya membuat strategi dengan membentuk lembaga percontohan berupa kebun botani. Menggaet para naturalis untuk meneliti. Dan membuat kebun percobaan tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan Hindia Belanda dalam kawasan Indonesia. Tujuannya sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan demi kepentingan ekonomi.

Sumbangan Reinwardt Bagi Perkembangan Pengetahuan 

Setelah Inggris menyerahkan Hindia Belanda, Raja Willem I membentuk sebuah komisi yang saat itu di pimpin Baron van der Capellen. Dalam jawatan tersebut diperlukan seorang ahli yang mampu memberikan wawasan ilmiah terkait bidang perkebunan, kedokteran dan pendidikan. 

Pilihan pun jatuh pada Reinwardt. Seorang pejabat tinggi dipusat pemerintahan sebagai Direktur Urusan Pertanian dan Ilmu Pengetahuan diJawa dan pulau-pulau sekitarnya. Perjalanan nya pun dimulai pada 1815.

27 April 1816, ia tiba di Batavia. Tugasnya melengkapi pengetahuan praktis berbagai aspek infrastruktur dan penyelidikan ilmiah yang diperlukan Belanda. Berkas dalam bentuk pertanyaan terkait sumber daya manusia, kekayaan alam, keadaan pertanian, kehutanan, flora, fauna, perdagangan, kesenian dan lainnya. Data awal tersebut yang kemudian menjadi sebuah monografi. Bahan bagi kegiatan eksploitasi Hindia Belanda dalam bidang biologi, pertanian dan kehutanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun