Mohon tunggu...
Melani
Melani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mey

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suatu Hari Nanti

13 November 2020   10:17 Diperbarui: 13 November 2020   10:23 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melani nama yang singkat dan jelas,ya itu lah nama saya, Saya mempunyai suatu harapan semoga suatu hari nanti saya bisa menjadi orang yang sukses agar saya bisa membuktikan kepada orang yang sudah menghina dan mengejek saya, sejak usia 5 tahun sampai saat ini saya sering sekali mendapatkan ejekan berupa fisik bahkan nama saya yang pendek tidak ada nama panjang nya, saya mempunyai 4 orang teman masa kecil saya yang ber nama Tasya, William, Yuli ,Dan Laras pada saat sedang bermain kami berbincang

"Mel.... Nama kamu cocok nya jadi cimol kayanya hahaha"kata William. Disaat itu saya hanya bisa tersenyum saja, terkadang saya mengadu kepada ibu saya dan mengeluh mengapa harus saya yang bernama pendek? Itu lah keluhan saya yang sering saya tanyakan kepada ibu saya dan ibu saya hanya menjawab "Nak... Kata orang dulu dulu bilang kalau nama terlalu panjang akan mengakibatkan kan kita sakit sakit an terus." Hahaha.... itu lah jawaban ibu saya,dulu ibu saya masih sangat percaya kata kata leluhur.

Dan kini saya sudah genap berusia 17 tahun dimana saya benar benar merasakan namanya sakit hati karena di ejek sampai sampai saya bersumpah semoga saya menjadi orang sukses dan bisa membeli ejekan itu. Pada usia 17 tahun ini saya sering sekali menerima ejekan fisik, Mereka sering mengejek saya dengan kata kata gendut, hitam, jerawatan,dan tubuh saya yang pendek juga, Sampe suatu hari saya bertemu teman lelaki saya yang bernama Rey kami kenal sudah cukup lama,Dan tidak sengaja kami bertemu saat di jalan

"Eh Mel....."

"Iyah Rey, Ada apa?"

"Ko kamu makin sini makin gendut aja,diet dong,tungguin badan apa ga malu?"

(Saya hanya terdiam,rasa ingin marah tetapi saya masih bisa bersabar)

"Tunggu lah nanti kalau saya sudah lulus dan mempunyai pekerjaan saya bakal merubah fisik saya"(sambil tersenyum)

Dari situ kami berbincang biasa menanyakan tugas sekolah dan lain lain,Tetapi sampai saat ini saya tidak bisa melupakan perkataan dia, Terkadang saya suka bercermin sendiri sambil menanyakan pada diri sendiri,Apakah saya seburuk dan sejelek itu? Ah entah lah, saya sudah berusaha diet berolah raga makan makanan yang sehat tetapi hasil nya nihil, terkadang saya sudah lelah dengan perjuangan saya untuk menurunkan berat badan saya,disaat saya menyerah selalu saja perkataan ejekan itu muncul dan membuat saya tidak ingin menyerah kembali.

*Hari kelulusan sekolah

Saat kelulusan tiba saya merasa senang sekali, pikiran saya hanya ingin kerja mendapatkan uang merubah diri saja tetapi realita tidak seindah ekspetasi kita harus mengalami kehidupan yang keras di dunia pekerjaan, gagal mendapatkan kerja dan menjadi pengangguran sering terjadi, pada saat itu saya di terima di suatu perusahaan dan saya sangat bersyukur karena lelah kita sebanding dengan upah kita,dari situ saya memulai untuk merubah diri saya seperti mengicilkan badan,meninggi kan badan dan yang dulu wajah saya jerawatan sekarang sudah tidak ada lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun