Mohon tunggu...
Mela fardina
Mela fardina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang tidak mudah menyerah, suka suasana alam yang sejuk, dan novel fiksi budaya. Sangat hobi memelihara ikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecerdasan Naturalis: Ditingkatkan Tanpa Mengetahui Maknanya

20 Juni 2024   07:50 Diperbarui: 20 Juni 2024   07:54 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persepsi kecerdasan oleh orang tua saat ini masih belum banyak berkembang. Kebanyakan orang tua masih menganggap bahwa anak yang cerdas adalah anak yang memiliki logika matematika tinggi. Padahal kenyataannya tidak demikian, anak-anak pasti memiliki kecerdasan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Menurut Gardner kecerdasan jamak meliputi kecerdassan kinestetik, logika matematika, kecerdasan linguistik, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan intra personal, kecerdasan musikal, kecerdaasan naturalis, maupaun kecerdasan eksistensial. Berbagai kecerdasan yang dimiliki anak harus dikembangkan dengan stimulasi orang tua dan guru secara tepat dan disesuaikan dengan perkembangan anak.

Tahap perkembangan anak tidak terlepas dari lingkungan, mayoritas orang tua kebanyakan juga mengenalkan anak dengan benda disekitarnya, menyayangi dan merawat hewan mauapun tumbuhan, serta kegiatan yang melibatkan lingkungan lainnya. Kegiatan yang diajarkan oleh orang tua tersebut merupakan salah satu proses peningkatan kecerdasaan anak, yakni kecerdasan naturalis. Definisi dari kecerdasan naturalis menurut Amstrong adalah kecerdasan untuk mencintai keindahan alam melalui pengenalan melalui hewan dan tumbuhan yang ada di sekitarnya serta perilaku yang mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan.

Kecerdasan naturalis mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, namun kecerdasaan ini apabila dikembangkan dengan baik akan mengantar anak memiliki profesi penting, diantaranya yaitu dokter hewan, ahli biologi, peneliti lingkungan, pengusaha dbidang pertanian, dan masih banyak profesi lainnya. Kecerdasan naturalis memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian alam yang nantinya membawa manfaat bagi manusia. Perlu dipahami bahwa, tidak semua anak memiliki kecerdasan naturalis yang baik, hal ini dikarenakan anak seringnya aktivitas anak di dalam ruangan dan kurangnya kegiatan pengenalan alam khususnya oleh orang tua.

Indikator kecerdasan naturalis yang baik, menurut Prasetyo diantaranya adalah anak memiliki kepekaan terhadap alam dan lingkungan didalamnya, anak dapat mengenal, memilihara binatang dan merawat tumbuhan dengan baik mengetahui perubahan cuaca dan lingkungan alam, membedakan dan mengelompokan makhluk hidup sesuai jenisnya, suka berpetualang dialam terbuka dan memiliki rasa ingin tahu tentang alam, memiliki kepedulian dengan lingkungan alam berserta isinya, seta memahami beberapa peristiwa yang terjadi dia alam, contohnya mamahami bagaimana sesuatu di alam bekerja.

Peningkatan kecerdasaan anak tentu menjadi tanggung jawab orang tua, yang pada sebagaian orang dibantu oleh guru. Peningkatan kecerdasan naturalis ini dapat dilakukan dengan aktivitas seperti menanam dan merawat bunga dirumah, memelihara hewan dirumah, serta mengajak anak bermain di alam terbuka saat libur. Kegiatan-kegiatan tersebut pasti pernah dilakukan oleh orang tua bersama anak hanya dengan alasan menghabiskan waktu bersama di akhir pekan, namun ternyata manfaarnya tak hanya sebagai kegiatan berkumpul bersama tapi lebih luas dapat meningkatkan salah satu kecerdasan anak, yakni kecerdasan naturalis.

Sumber : MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS ANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTING CLASS PADA KELOMPOK B TK ASYIYAH X KOTA BENGKULU | Jurnal Ilmiah Potensia. (n.d.). From https://ejournal.unib.ac.id/index.php/potensia/article/view/3501

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun