Mohon tunggu...
Mela Fitriani
Mela Fitriani Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Bahagia

selalu menyempatkan diri untuk bisa tersenyum dalam kesulitan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jepitan Doa

5 Agustus 2016   21:25 Diperbarui: 5 Agustus 2016   21:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hariku ini selalu ku rasa

Pagi siang sore hingga malam

Kusibuk dengan urusan dunia

Kurasa semua ini berharga

Obsesiku selalu ku usahakan

Berharap akan terlaksana

Agar semua orang melihat

Bahwa ku layak di hormat

Demi mendapat kepuasan diri

Ku buang waktuku

Ku buang keluargaku

Ku buang temanku

Bahkan ku lupakan tuhanku

Ku lupakan agamaku

Ku Lupakan akhiratku 

Untuk apa ku lakukan itu?

Untuk mendapatkan pujian 

Untuk mencari kesombongan

Untuk mencapai kejayaan

Yang ntah apa kegunaannya

Setelah ku mendapat sentuhan 

Sentuhan dari Tuhan

Kutersentak tersadar

Apalah arti semua ini

Jika itu yangku cari

tiada fungsi yang berharga

tiada kebaikan yang hinggap

yang ada balutan api lah di diri

Maka dalam sisa umurku ini

ku selalu memohon dan berharap

kepada Tuhan agar hidupku

bisa bermanfaat untuk akhiratku

kumeminta kepada ibu ayah dan keluarga

agar memberikan jepitan doanya bagi hidupku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun