Indonesia memiliki luas lahan gambut terbesar di Asia Tenggara. Luas lahan gambut di Indonesia mencapai 20,6 juta hektare atau sekitar 10,8% dari luas daratan Indonesia. Kalimantan adalah salah satu pulau di Indonesia yang memiliki lahan gambut dengan  luas  4,5 juta hektare. Luas sekali, ya! Mungkin sebagian dari kamu memang cukup sering mendengar tentang lahan gambut. Tapi, apakah kamu sudah benar-benar tahu apa itu gambut dan mengapa keberadaannya sangat bermanfaat bagi lingkungan? Yuk, langsung saja simak artikel dari aku Mela Melani dengan Nim 2410416120019,Prodi Geografi  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat dengan dosen pengampu Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si untuk berkenalan lebih lanjut dengan lahan gambut dan manfaatnya bagi lingkungan!
Apa itu lahan gambut?
Pengertian gambut menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Permen LH No.7/2006 menjelaskan tanah gambut yaitu tanah hasil penumpukan bahan organik melalui produksi biomassa hutan hujan tropis. Sedangkan situs Indonesia Wetlands mendefinisikan pengertian gambut adalah lahan basah dengan lapisan tanah berair yang terdiri dari bahan tanaman mati dan membusuk.
Lahan basah adalah suatu area yang tergenang air atau memiliki tanah yang lembab secara alami atau buatan. Area ini mencakup berbagai ekosistem seperti rawa, gambut, hutan mangrove, dan lain-lain. Mengingat kondisi air yang melimpah, lahan basah memiliki keunikan tersendiri dan mendukung pertumbuhan keanekaragaman hayati. Keberadaan air yang cukup membuat lahan basah menjadi rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang telah beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
Untuk lebih mengenal lahan gambut dan potensi bagi sekitar disini aku mencoba untuk mencari tahu langsung dan mewawancarai masyarakar di desa-desa  Kecamatan Tatah Makmur, Kab. Banjarmasin Selatan, Kalimantan Selatan.
Â
Beliau adalah salah salah satu petani di Desa Pandan sari yang saya temui, beliau mengatakan bahwa potensi lahan gambut di sini digunakan sebagai lahan produksi pertanian pangan. Pertanian di desa ini selalu dipantau dan diberi arahan mengenai pertanian oleh pemerintah kabupaten, satu tahun sekali akan dirayakan panen raya  yaitu gerakkan menanam padi.  Mereka sudah mengenal adanya alat mesin pertanian yang lebih efektif dan efisien yaitu rice combine harvester. Namun kendala yang mereka harus hadapi saat ini banyaknya lahan pertanian di kawasan itu telah beralih fungsi menjadi perumahan, pertokoan, gudang dan lainnya. Kebanyakan lahan di tepi jalan sudah bukan lagi milik warga, melainkan pendatang.
Beliau adalah salah satu warga di Desa Tatah Pemangkih Tengah, beliau menangggapi potensi lahan gambut di desa ini digunakan sebagai lahan pertanian. Kendala yang mereka hadapi adalah lahan disekitar telah beralih fungsi menjadi perumahan dan kelebihan air pada lahan gambut hingga dibangun saluran drainase utama dan parit untuk membuang kelebihan air asam gambut.
Beliau adalah salah satu warga di Desa Pemangkih Tengah, tanggapan beliau mengenai potensi lahan gambut di daerah sana adalah  berpotensi untuk pengembangan hasil pertanian dan penangkapan ikan. Ikan di sana ukurannya sedang-sedang dengan berbagai jenis ikan,hasil tangkapan beliau akan dijual  kembali kepada masyarakat hingga mendapatkan nilai jual.Namun kendalanya adaanya hama dan curah hujan yang tinggi.Â
Beliau adalah salah satu warga yang memanfaatkan lahan gambut untuk budidaya ikan lele. Menurut beliau Hal ini karena budidaya ikan lele dapat dilakukan di lahan gambut untuk dapat menambah pennghasilan, budidaya ikan di area gambut belum banyak dilakukan. Permasalahan pada budidaya ikan di lahan gambut memerlukan perlakuan khusus karena lahannya yang spesifik dan merupakan lahan marjinal untuk kegiatan budidaya, antara lain kegiatan pengolahan lahan dan air seperti pembersihan kolam, perencanaan kolam dan pembangunan kolam.Â
Beliau adalah salah satu warga yang datang untuk memanncing ikan di daerah Desa Tatah Bahalang, menurut beliau potensi lahan gambut berupa di daerarawa-rawa sana adalah penangkapan ikan. Ikan yang dihasilkan beliau untuk dimakan dengan keluarga. Namun kendalanya ketika air pasang ikan-ikannya akan liar atau tidak muncul kepermukaan.Â
Beliau adalah salah satu warga yang rumahnya dekat dengan lahan gambut di Desa Pandan Sari, tanggapan beliau menegnai potensi lahan gambut di daerahnya berpotensi besar di produksi pertanian pangan. Dengan pengelolaan yang tepat, lahan gambut dapat menjadi sumber daya yang berharga. Tantangan bertani di lahan gambut menurut beliau mulai dari curah hujan yang tinggi, banjir yang merendam ladang pertanian, kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan, hingga hama tanaman yang merajalela. Kerja sama antara petani dan pemerintah  dapat meningkatkan pengetahuan dan sumber daya. Selain itu, mendukung penerapan praktek pertanian berkelanjutan di lahan gambut.Â
Beliau ini adalah salah satu warga yang selalu memancing ikan di sungai Desa Tatah Belayung. Beliau menanggapi bahwa potensi lahan gambut di daerahnya berpotensi sebagai sungai penangkapan ikan. Namun kendala yang dihadapi hingga saat ini adalah air sungai yang tidak seperti dahulu atau mengalami pencemaran hingga kualitas air menurun. Sehingga dapat menyebabkan gangguan, kerusakan, dan bahaya lainya terhadap makhluk hidup yang bergantung pada sumberdaya air, untuk itu diperlukan pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air secara tepat dan bijak. Gaya hidup masyarakat Banjarmasin sebagai penyebab utamanya, seperti aktivitas mandi, cuci, kasus (MCK) yang selalu berada di bantaran sungai. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
Beliau adalah salah satu warga pendatang ke Desa Tatah Belayung Baru, tanggapan beliau mengenai potensi lahan gambut di daerah sana adalah wisata  penangkapan ikan. Beliau memancing ikan karena habby dan untuk menghilangkan rasa penat dari pekerjaan. Lahan gambut ini bisa dijadikan tempat wisata lomba memancing sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pehobi memancing dari berbagai daerah. Kendala yang dihadapi ketika perairan rawa gambut mengalami pasang surut air sungai.Â
Kesimpulan
Lahan gambut di desa-desa Kecamatan Tatah Makmur, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan. Kecamatan Tatah Makmur ini di kenal sebagaiNamun, tantangan yang ada memerlukan perhatian serius dan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Implementasi praktik pengelolaan yang berkelanjutan dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konservasi akan sangat membantu dalam memaksimalkan manfaat lahan gambut sambil menjaga kelestariannya.Â
Referensi
https://pantaugambut.id/kabar/gambut-si-miskin-hara-yang-kaya-manfaat
https://brgm.go.id/metode-bertani-di-lahan-gambut-adalah-bertani-tanpa-membakar/
https://www.hondapowerproducts.co.id/id/berita-informasi/artikel/apa-itu-lahan-basah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H