Maka adanya peta tematik yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di lingkungan bencana mutlak diperlukan. Karena gempa bumi dimungkinkan akan terjadi kembali pada tempat yang sama pada waktu yang tidak dapat ditentukan. Peta ancaman tersebut kemudian dikombinasikan dengan seberapa besar kerentanan juga kapasitas wilayah untuk menghadapi bencana, sehingga akan diperoleh peta risiko bencana gempa bumi.
Tujuan pembuatan peta ini agar mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang rawan gempa bumi, meredam faktor-faktor risiko yang mendasari, dan memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang efektif di semua Tingkat.Â
Berikut alat dan bahan menyalinan peta tematik pada kertas kalkir dan plastik trasparasi: peta tematik rawan gempa bumi (sumbernya bisa dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan situs peta daring lainnya), kertas kalkir, plastik transparasi, spidol snowman opf,pensil warna, penggaris, dan paper clip.
Tahapan-tahapan penyalinannya: tempelkan peta tematik pada kertas kalkir atau plastik transparasi, pasang paper clip disamping supaya kertasnya tidak bergeser-geser, kemudian mulai dengan garis-garis pinggir peta setelah itu salin peta secara keseluruhan dengan menggunakan spidol opf dan pensil warna, kemudian periksa kembali peta jika dirasa sudah selesai penyalinannya, dan jangan lupa tambahkan detail-detail pada peta tersebut.Â
Referensi:Â
https://fkip.uns.ac.id/2013/07/peta-tematik/
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H