Nama Mela Melani Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Geografi Dosen Pengampu Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.
Menurut (Maltby, 1986) lahan basah merupakan suatu istilah kumpulan air yang terbentuk dalam jumlah yang besar, hingga karakteristik dan mekanismenya dikendalikan oleh air. Dimana lahan basah memiliki kadar air yang tinggi sehingga tergenang air sepanjang waktu. Kemudian, menurut Konvensi Ramar (1991) berpendapat bahwa lahan basah ialah daerah rawa-rawa, air payau, lahan gambut, dan perairan. Baik itu tetap atau sementara, dengan air terkumpul atau mengalir, air payau, atau air asin , termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu surut. Lahan basah sering disebut Wetland merupakan wilayah dimana memiliki sifat permanen (menetap) maupun surut (musiman).
Lahan basah dibedakan menjadi dua yaitu lahan basah alami dan buatan . Lahan basah alami meliputi rawa-rawa air tawar, hutan bakau (mangrove), rawa gambut, hutan gambut, paya-paya, dan riparian ( tepian sungai). Sedangkan lahan basah buatan meliputi waduk, sawah, saluran irigasi, dan kolam.
Menurut Global Wetlands Version 3, luas lahan basah di Kalimantan Selatan adalah sekitar 1.194.471,98 hektare atau sekitar 32,39 persen dari total luas daratan yang memiliki potensi sangat besar untuk dimanfaatkan dalam sektor pertanian, perikanan, perkebunan, serta yang lainnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi lahan basah dengan mengamati objeknya secara langsung meliputi lima Desa di Kecamatan Tatah Makmur.
1. Desa Bangkal TengahÂ
Lahan basah di desa Bangkal Tengah lokasi pertama dengan titik koordinat -3.403127° dan 114.596516° ditemukan persawahan (padi). Dan lokasi kedua dengan titik koordinat -3.399609° dan 114.594185° ditemukan persawahan (padi). Dari dua lokasi tersebut disimpulkan bahwa Desa Bangkal Tengah Kalimantan Selatan lahan basah dimanfaatkan dalam sektor pertanian yaitu persawahan (padi).
2. Desa Pemangkih TengahÂ
Desa Pemangkih Tengah Kalimantan Selatan lokasi pertama dengan titik koordinat -3.399737° dan 114.59796°  terdapat lahan basah berupa persawahan (padi). Dan lokasi kedua dengan titik koordinat -3.399737° dan 114.59796° ditemukan juga lahan basah berupa persawahan (padi). Disimpulkan bahwa di desa Pemangkih Tengah Kalimantan Selatan lahan basah dimanfaatkan dalam sektor pertanian berupa persawahan (padi).
3. Desa Tatah LayapÂ
Gambar diatas memotret  pakai aplikasi geotangging menunjukan kecamatan Aluh-Aluh namun titiknya masih berada di wilayah Kecamatan Tatah Makmur. Di Desa Tatah Layap kecamatan Tatah Makmur lokasi pertama  dengan titik koordinat -3.39073° dan 114.584854° terdapat lahan basah berupa persawahan (padi). Dan lokasi kedua dengan titik koordinat -3.390728° dan 11.584828° ditemukan lahan basah berupa persawahan (padi). Disimpulkan bahwa di Desa Tatah Layap Kalimantan Selatan lahan basah dimanfaatkan dalam  sektor pertanian berupa persawahan (padi).Â
4. Desa Pandan SariÂ
Desa Pandan Sari Kalimantan Selatan dengan titik koordinat -3.368641°  dan 114.600571° terdapat lahan basah berupa persawahan (padi). Desa Pandan Sari  persawahannya tergenang air lebih banyak dari desa sebelumnya. Berarti tanah di lahan basah memiliki kadar air yang tinggi.Â
5. Desa Tatah BangkalÂ
Lahan basah di Desa Bangkal Tengah, Kalimantan Selatan dengan titik koordinat -3.510679° dan 114.595043° terdapat lahan basah berupa  perikanan di tepian sungai dan di tepian sugainya juga ada persawahan yang luas.Â
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa dari ke lima desa di Kecamatan Tatah Makmur membuktikan bahwa lebih dominan desa yang memanfaatkan lahan basah di sektor pertanian berupa persawahan (padi). Lahan sawah yang dimiliki Kecamatan Tatah Makmur relatif luas. Luas lahan tersebut menjadi produksi sawah yang menjanjikan peluang usaha yang tinggi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H